#tantangan menulis hari ke 73#

Fani bergegas menaiki mobil ayahnya yang akan membawa mereka ke kampung. Dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Fajri. Dia tidak sabar untuk mengajak Fajri bermain di sungai seperti kebiasaannya setiap pulang kampung. Fani gadis berusia 15 tahun itu pembawaannya memang seperti anak laki-laki. Dia memang gadis yang tomboi. Walaupun sekarang dia sudah pakai jilbab tetapi dia tetap lebih suka berpenampilan seperti laki-laki. Pakai celana jins dan memakai kemeja. Jika ibunya membelikan baju gamis, alamat tidak akan pernah dipakai baju itu.

Dulu ketika masih kecil, setiap libur sekolah dia akan diantar ke kampung oleh ayahnya. Kalau sudah menuju kampung yang terbayang oleh Fani adalah asyiknya mandi di sungai sambil menagkap ikan, memanjat pohon jambu biji yang ada di samping rumah dan mendaki bukit yang berada di belakang rumah neneknya untuk mencari bauh-buahan yang ada di bukit itu.

Tetapi sudah dua tahun Fani tidak pulang ke kampung neneknya untuk berlibur. Rasa rindu dengan kampung halamannya sudah tidak tertahankan lagi. Dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Fajri sepupunya yang sudah dianggap saudara kandung. Setiap kali pulang kampung Fajrilah teman yang selalu setia menemaninya kemana saja.

Fajri adalah anak dari kakak perempuan ibunya. Fajri lebih tua dua tahun dari Fani. Fajri dari kecil memang sudah dekat dengan Fani dan mereka sudah seperti saudara kandung saja. Bahkan ketika lebaran saja mereka meminta dibelikan baju yang sama seperti anak kembar.

Selasa, 7 Juli 2020

#tantangan menulis hari ke 73#