Tantangan hari ke- 53

# Tantangan GuruSiana

Mimpi Pelangi (bag.2)

Harapan ku saat ini mendapatkan beasiswa, agar aku bisa kuliah dan bisa membanggakan orang tua ku. Keinginan orangtua ku untuk melihat ku menjadi seorang sarjana tak bisa ku elak lagi, aku tak mau mematahkan semangatnya, karena itulah sambil membantu ibu membuat kue aku tetap semangat dan masih tetap bersekolah.

Hari ini adalah hari pengumuman kelulusanku, aku terus berdoa agar semua usaha yang kujalani selama ini tak sia-sia dan bisa lulus dengan hasil yang memuaskan. Rasa bangga dan tak percaya bercampur aduk, aku lulus dengan nilai tertinggi, sorakan dan tepuk tangan terdengar heboh ketika namaku di panggil oleh guru ku. Tak terasa air mata menetes, kerja kerasku, dorongan kedua orangtuaku dan tentunya atas ijin dari Allah SWT, yang telah menempatkan aku pada saat sekarang ini. Ucapan selamat tak henti-hentinya kudapatkan dari teman-teman, dewan guru dan semua warga sekolah. Rasa bahagia ini tak bisa kusembunyikan lagi, tak sabar rasanya aku ingin cepat pulang kerumah untuk menyampai kan kabar bahagia ini. Sudah kubayangkan bagaimana reaksi mereka ketika mendengar berita anak semata wayang mereka lulus dengan hasil terbaik.

Sampai kapan pun aku tak bisa membalas semua kasih sayang orangtuaku, tapi setidaknya mimpi dan harapan mereka bisa kupenuhi. Tapi yang menjadi masalah saat ini adalah aku akan melanjutkan ke Universitas, itu artinya aku harus terpisah dengan mereka, siapa yang akan menjaga mereka, dengan kondisi ibu yang tak bisa melihat, ayah yang sibuk mencari timah, siapa lagi yang akan membantu ibu menyiapkan semua kebutuhan untuk membuat kue.

“ Jangan kuatirkan ibu dan bapak, Nak lanjutkanlah sekolah mu gapai semua mimpi mu, buat kami bangga dengan prestasimu, ibu dan bapak ingin kamu menjadi orang sukses”

air mata tak bisa kutahan lagi, kata-kata ibu telah menguatkan tekat ku apalagi bapak yang sudah ingin sekali melihat ku mendapat gelar Sarjana.

Keputusan ku untuk pergi meninggalkan daerah ku sudah bulat, aku persiapkan segala keperluan ku untuk tinggal dalam waktu yang cukup lama, sedih terasa tak membayangkan mereka hidup berdua tanpa aku yang menjaga mereka, begitu pun aku tak bisa membayangkan jika hidup tanpa mereka, tapi hidup ini sebuah pilihan, semua ini aku lakukan demi masa depan ku dan kedua orang tua ku agar hidup kami dapat berubah menjadi lebih baik.

“ pelangi, kamu harus ingat disana kamu harus menjaga diri kamu baik-baik ya nak, kamu harus selalu kasih kabar kepada bapak dan ibumu, bapak dan ibu selalu mendoakan kamu agar kamu jadi pelangi yang sukses, menjadi pelangi yang indah untuk bapak dan ibu” sambil meneteskan airmata kalimat demi kalimat terucap dari kedua nya. Aku hanya bisa menangis sambil memeluk kedua nya.

Tibalah pada hari keberangkatan ku, ibu hanya bisa meraba wajahku, sambil memeluk ku tak ingin rasanya pelukan ini kulepaskan, “ jaga dirimu baik-baik ya nak,” ucap nya.

“ baik lah ibu, pelangi akan selalu ingat pesan ibu dan bapak”, aku sangat menyangi kalian karenanya pelangi ingin ibu dan bapak bangga atas kesuksesan pelangi”.

Aku pamit ya pak, bu. Jaga diri bapak dan ibu juga. Semoga Allah selalu melindungi kita ya. Amiin. Selamat tinggal kampung halaman ku, aku akan pergi untuk menuntut ilmu dan mendapat gelar sarjana seperti mimpi ku dan harapan kedua orangtua ku.

Tamat

Tanjungpandan, 04 Maret 2020