MENUMBUHKAN SEMANGAT BERKOMPETISI PADA ANAK

#Harike368

Tiap pribadi anak miliki nilai kekhasan dan unik. Maka jangan pernah menyamakan mereka dengan yang lain. Contohnya, putra saya bang Orel. Ia tidak terima ketika saya katakan " coba teladani Kartini yang rajin membaca buku serta menulis"". Ia protes halus. Sangat menyakitkan baginya jika disamakan atau dibedakan dengan orang lain. Spontan dibalas jawab putra saya dengan ucapan ""Zaman bu R.A Kartini kan tidak ada Handphone wajar jika beliau bersahabat dengan buku"". Lalu marahkah saya? memplototinya, atau memintanya diam dengan nada suara tinggi.

Saya tidak melakukannya, walaupun sesungguhnya sangat menahan diri. Emosi jangan dipelihara sebab tidak memberikan solusi. Cara bijak itu dengan mengajak si abang bicara. Dengan memberikan deskripsi yang berisi contoh-contoh sederhana sesuai usianya ini mudah diterima. Penjelasan yang tidak mengada-ada, masuk akal dengan mudah diterima si anak. Menggunakan gawai dibolehkan, namun telah seimbangkah dalam pemanfaatan. Yang benar itu seusia sekolah pemanfaatan gawai dioptimalisasikan buat memperoleh informasi.

Informasi terkait pembelajaran, perlombaan, memberi kesempatan untuk menumbuhkan semangat bersaing. Mengikuti sebuah lomba harus siap baik buruknya. Jika menang disyukuri, sebaliknya jika belum pun tetap bahagia. Menang kalah menjadi hal yang biasa. Perhatian dan pendampingan selalu diberikan. Saya menyempatkan total untuk momen ini. Sehingga si anak merasa bahwa ada sesuatu yang bernilai pada dirinya.

Karimun, 20 April 2021