Yunik Ekowati

Si sulung dari empat bersaudara cewek semua. Lahir di Sragen di bulan Juni, suka mencoba hal baru dan suka tantangan. Menggembala kambing sambil membaca buku ad...

Selengkapnya
Navigasi Web
SRIKANDI TAK BOLEH SAKIT HATI
SRIKANDI TAK BOLEH SAKIT HATI

SRIKANDI TAK BOLEH SAKIT HATI

SRIKANDI TAK BOLEH SAKIT HATI

#75

 

Apa yang ada dalam benak anda, saat mendengar tokoh Srikandi? Adalah prajurit wanita, yang gagah berani, tangkas, cantik, tegas dan sakti. Tokoh yang tidak asing dalam pewayangan. Ciri khas mempunyai senjata panah, yang selalu di gendongnya dan suaranya yang renyah tapi tegas pemberani. Sering digunakan dalam istilah sekarang, diperuntukan bagi para wanita yang selalu menyelesaikan tugas.

 

Samakah dengan Wonder Woman? Secara karakter hampur sama, tetapi jelas ada perbedaan yang mencolok. Tokoh wanita dalam novel atau karya sastra, bahkan tokoh idola dalam komik, di buat menarik. Jika di kaitkan dengan cerita dari Nusantarapun tak kalah keren. Ada juga Charlie Angel's, kisah wanita pemberani dan tegas memberantas kejahatan. Memadukan kecanggihan teknologi. 

 

Mereka sama-sama tokoh wanita perkasa dan pemberani. Hanya saja yang membedakan adalah hidupndi masa yang berbeda, tugas dan tanggungg jawab serta karakter hampur sama. Mempunyai peradaban dan budaya, ciri khas sendiri. Mulai dari look nya, senjata yang di gunakan, style dalam berpakaian. Waw keren, Srikandi tetap idola di hati. Jika melihat dan mengamati, style berpakaian para toh herroik wanita di era modern. Saya lebih suka memakai istilah njomplang alias berbeda jauh.

Silahkan para bbaca budiman bisa crosscek di mana perbedaannya dan detailnya seperti apa. Sedangkan tokoh Srikandi, juga mempunyai senjata andalan yaitu panah Hrusangkali yang kesaktiannya luar biasa.

 

Dalam perang Bharatayuda, Dewi Srikandi tampil sebagai senapati perang Pandawa menggantikan Resi Seta. Satria Wirata yang telah gugur untuk menghadapi Resi Bisma, senapati Agung balatentara Kurawa. Dengan panah Hrusangkali, Dewi Srikandi dapat menewaskan Resi Bisma, sesuai kutukan Dewi Amba, putri Prabu Darmahambara, raja negara Giyantipura, yang mati terbunuh oleh Resi Bisma.

 

Wanita-wanita tangguh penakhluk kerasnya hidup. Selamat berjuang wahai Srikandhi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

22 Mar
Balas

Makasih pak Dede. Salam Literasi

24 Mar



search

New Post