Setelah dua tahun terbelenggu tidak bisa bergerak leluasa, tahun ini para perantau dapat merasakan sensasi mudik; berada di tengah kerumunan dan berdesak-desakan, terjebak macet berjam-jam, bergumul dengan teriknya mentari atau derasnya hujan. Semua dilakukan demi dapat berkumpul dengan sanak saudara di kampung halaman. 

Sebuah portal berita online memperlihatkan kondisi jalan yang macet parah. Menurut seorang supir bus, dia sudah 12 jam tidak bergerak sama sekali dari posisinya. Lain lagi cerita para memotor yang mengantri di pelabuhan selama berjam-jam tetapi belum dapat giliran dinaikkan ke kapal. Lelah dan lapar, begitu kata mereka.  Meski penat, wajah para pemudik nampak tetap bersemangat. Dua tahun lamanya mereka kehilangan momen penuh perjuangan ini. Alhamdulillah, tahun ini dapat dinikmati kembali sesuai Syarat dan Ketentuan yang Berlaku. 

Selamat berjumpa keluarga dan handai taulan tercinta. Semoga penat dan kesunyianmu selama dua tahun terbayar tunai dengan pertemuan dengan orang-orang terkasih.