YunitaPurnamasari SPd

Guru SD Al Falah Darussalam Sidoarjo Jawa Timur. Instagram @cdbmg. Facebook: Yunita P. Masih terus belajar menulis. Menulis bagi saya sama dengan berbuat sesuat...

Selengkapnya
Navigasi Web
BERBAHAYA! JANGAN PERGI KE SALON SAAT PANDEMI!
Sumber Gambar: YouTube/WahlHomeProduct

BERBAHAYA! JANGAN PERGI KE SALON SAAT PANDEMI!

Ini pengalaman pertamaku mencukur rambut suami. Situasi pandemi ini mengharuskan aku belajar menjadi seorang tukang cukur rambut. Khususnya untuk pria. Tentu saja dia suamiku. Selama ini selalu potong rambut anak perempuanku dan keluarga seperti ibu dan saudara perempuan. Apakah aku punya salon? Mungkin teman-teman bertanya demikian. Tidak. Aku sama seperti kalian, seorang guru dan tidak punya usaha salon. Karena bakat sejak kecil sudah biasa memotong rambut dan menjahit pakaian. Maka pekerjaan itu terasa ringan dan menyenangkan.

Namun, berbeda dengan ketika harus memotong rambut suami. Peralatan yang digunakan tak cukup hanya gunting dan sisir saja. Aku membutuhkan alat cukur khusus agar rambut yang dihasilkan bagus. Suami membeli alat tersebut di lapak online. Alat cukur listrik. Wah awalnya aku merasa serem mendengarnya. Ketika barang datang, kubaca semua petunjuk yang tertera pada selembar kertas petunjuk dengan tekun.

Akhirnya hari ini aku beranikan diri untuk mencukur rambut suami yang sudah panjang. Ternyata sangat mudah. Berbagai jenis sepatu cukur bisa diganti sesuai kebutuhan. Jadi untuk apa pergi ke tukang cukur? Apalagi masa pandemi, kita harus lebih banyak waktu di rumah. Jika masih bisa dilakukan mandiri, maka harus diupayakan bisa. Tidak ada alasan lagi, karena zaman dahulu kala ada wabah juga tetap di rumah agar tak tertular atau menularkan.

Wabah penyakit Covid-19 ini penularannya sangat cepat. Dan di tempat cukur rambut biasanya antre. Kerumunan seperti itu berpotensi tertular virus. Walaupun ada yang meyakini bahwa setelah cukur langsung mandi, tetapi tetap saja bekas alat cukur dan gunting telah berganti dari kepala satu ke kepala lain. Kita tak tahu jika ada luka di salah satu kepala tersebut. Tentu akan berbahaya, bukan? Luka akan rentan terkena infeksi. Semoga bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah, pandemi munculkan kreatif dan keahlian baru yah Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

23 May
Balas

Alhamdulillah terima kasih Bunda. Salam literasi!

28 May

sangat kreatif , salut. Barallahu fiik

24 May
Balas

Alhamdulillah. Wa fiik barokallah. Amiiin

28 May

Prepere Pandeni yang TOPLanjjutkan Bun, sukses selaluBarokallohu

24 May
Balas

Aamiiin... Terima kasih Bunda... Salam literasi!

28 May

Keren.. Kreatif

19 Jun
Balas

terima kasih Bunda

26 Jun

terima kasih Bunda

26 Jun

terima kasih Bunda

26 Jun

terima kasih Bunda

26 Jun

Salam literasi, semangat

25 May
Balas

Salam literasi! Terima kasih...

28 May



search

New Post