Sejak 18 Maret 2020 semua aktivitas belajar dan mengajar di kotaku, Sidoarjo dialihkan ke rumah. Para guru waktu itu lumayan kerepotan menyusun pembelajaran dalam jaringan (daring). Awalnya penugasan membaca dan mengerjakan LKS yang diinfokan melalui grup WA wali murid.

Namun, lama-lama tugas bertambah, yakni siswa diharuskan melihat tayangan pembelajaran melalui kanal youtube. Tak berhenti di situ, pada jadwal tertentu mereka harus tatap muka dengan guru melalui aplikasi zoom. Sebuah aplikasi yang memberi kemudahan tatap muka walau semua sedang di rumah masing-masing. Seru juga akhirnya aku bisa melepas rindu dengan siswa-siswi.

Aku menuliskan pengalaman itu dalam sebuah tulisan yang dihimpun bersama penulis lain, yakni para guru-guru hebat di daerah Sidoarjo dan Surabaya. Kami, para ibu guru ini saling menyapa dengan sebutan "Bunda". Dimotori oleh Bunda Khoirun Nisak selaku ketua sekaligus editor untuk buku antologi ini. Dan guru berprestasi yakni Bunda Uzlifah yang berperan mengurusi pencetakan dan penerbitan.

Tentu aku sangat senang bisa menulis dan se-cover dengan orang-orang hebat. Para sahabat yang tak kalah hebatnya diantaranya Bunda Ririn Wijayanti, Bunda Sri Andayani, Bunda Yunanik, Bunda Lika, Bunda Iin dan masih banyak lagi yang lain. Sudah tak sabar rasanya ingin segera membaca goresan para pendidik ini.

Semoga buku ini bermanfaat bagi siapa saja yang berminat di dunia pendidikan. Tidak harus guru yang membaca. Boleh dari kalangan pelajar, mahasiswa bahkan ibu rumah tangga atau pekerja sosial. Buku yang bergizi ini, jika aku pinjam diksi Helmi Yahya adalah buku yang isinya daging semua. Dan kutambah diksinya, buku yang berisi daging has dalam atau tenderloin. Tahu kan daging tenderloin? Ya, daging untuk steak. Bagian termahal pada tubuh sapi. Hmm mantap, bukan?

InsyaAllah makan steaknya nanti ketika lebaran, yaaa. Salam literasi!