TAWAMU DUKAKU
Tawa yang kudengar
Begitu riuh menggelegar
Menindih anak telinga
Menjadikanku hanya terdiam
*
Melihat wajahmu bahagia
Membuat luka lara
Karena semuanya semu
Tawamu dukaku
*
Andai Ku bisa
Ku kan menghindar
Menjauh dari hatimu
Melupakan sejenak parasmu
*
Tawamu dukaku
Mengiris tipis jantungku
Seakan tiada kehidupan
Tawamu menghentikan tangisku
*
Hayalanku tawamu
Menenangkan jiwa perihku
Memeluk erat hatiku
Menyentuh senyum kasihku
*
Tawamu dukaku
Sampai kapankah ini?
Ku tak tahu
Hanya mampu bertahan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Keren menewen Bu. Salam sukses.
Semoga Tawamu, tawaku juga, ya ngga bu Yunita? hehe..,salam literasi bu!