SAKIT PENGGUGUR DOSA (Hari ke-240)
Sudah dua hari ini aku sakit gigi. Minum obat hanya bertahan sebentar, sakitnya hilang sebentar lalu muncul lagi. Aku pun telah mencoba berbagai obat tradisional untuk mengobati sakit gigiku ini dengan mencarinya di google. Mulai dari berkumur air garam, pakai bawang putih, bawang merah. Semuanya sama saja. Sakit hilang sebentar, lalu kambuh lagi. Sebenarnya aku baru lagi sakit gigi setelah sekian lama bahkan berpuluh-puluh tahun. Dulu waktu anak-anak sering sakit gigi karena kurang menjaga kebersihan.
Suatu hari seorang teman memberitahu aku bahwa kalau rajin sikat gigi tentu akan terhindar dari sakit gigi. Karena kotoran tidak akan punya waktu untuk terurai dan menjadi senyawa yang merusak gigi. Aku terapkan berpuluh-puluh tahun dan ampuh. Akan tetapi faktor umur mungkin menjadi penyebab sehingga itu tak mempan lagi. Atau mungkin karena makanan yang aku makan akhir-akhir ini mudah merusak gigi dan menyebabkan sakit gigi. Aku sadari akhir-akhir ini banyak makan es krim, air gula merah, makanan yang keras-keras. Sudah saatnya mungkin untuk memilih-milih makanan yang aman dan tidak hanya mengandalkan kebiasaan rajin sikat gigi.
Kata pak udztas sakit itu penggugur dosa. Astagfirullah. Ini ada benarnya. Kadang manusia yang tidak pernah sakit itu menjadi sombong, tapi kalau sakit barulah banyak istighfar. Bukan berarti kita sengaja cari penyakit untuk menggugurkan dosa. Ini menunjukkan bahwa sangat perlu untuk berfikir positif. Segala bencana sebenarnya ulah manusia sendiri namun pada saat sakit pun kita harus berfikir positif. Dengan demikian manusia selalu bergantung pada kasih sang pencipta, disamping ia harus berusaha melakukan yang terbaik.
Ada pula lagunya tentang sakit gigi. Katanya lebih baik sakit hati daripada sakit gigi. Tapi orang yang sakit gigi sangat tentu tidak setuju dengan lagu itu. Soal hati kita bisa masih bisa kita tenangin, sakit gigi nggak bisa tidur. Akhirnya aku ke dokter yang lebih ahli memilih obat yang tepat untuk sakit gigiku kali ini. Biasanya diobati sendiri, kali ini tidak berhasil. Jika sakit itu penggugur dosa maka aku harus mengambil hikmahnya yaitu tidak boleh merasa sombong katrena penyakit gigi banyak penyebabnya. Harus lebih hati-hati dalam memilih makanan dan memelihara tubuh pinjaman dari Allah SWT.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga kita sehat selalu..
Lebih baik patah hati dari pada sakit gigi, sehat selalu motivatorku