Yupriana Asis, M.Pd

I'm a teacher, that's why I'm happy...

Selengkapnya
Navigasi Web

TANTRUM BERLANJUT

Untuk memahami siswa maka sebagai guru perlu mempelajari psikologi perkembangan. Materi malam ini yang dibawakan ibu Dita menurutku agak rumit karena fase-fase perkembangan anak itu kadang beririsan sehingga kurang jelas apakah seorang anak masih ada dalam fase tersebut atau sudah lewat atau malah sebaliknya belum sampai ke fase yang dimaksud.

Ini mungkin pengalaman pribadi yang kualami semasa awal sekolah. Dijelaskan bahwa umur 7-12 tahunlah yang tepat untuk masuk SD. Di usia itu barulah diajarkan untuk membaca. Pengalamanku sendiri mulai masuk sekolah pada umur hampir 6 tahun dan sudah bisa membaca sebelum masuk sekolah. Padahal orang tua tidak mengajarkan, hanya aku ikut belajar saat kakak perempuanku belajar membaca.

Karena percaya bahwa membaca itu bisa lebih cepat maka pengalaman itu aku terapkan untuk adikku yang saat aku sudah SMA, ia masih TK. Akulah yang mengajarinya membaca sehingga saat masuk SD sudah bisa. Awalnya kupikir akulah yang tercepat ternyata di kelasku ada yang usianya lebih muda lagi namun lebih pandai. Akan tetapi di masa sekarang tidak mungkin lagi anak-anak dimasukkan sekolah SD sebelum usianya 7 tahun. Jujur aku menganggap hal itu terlambat.

Kebetulan ada peserta yang menanyakan tentang anak yang cepat berkembang secara kognitif. Jawaban dari pemateri bahwa itu bisa saja terjadi namun hambatan yang akan dialaminya adalah masalah mental psikologi dan sosialnya biasanya tidak sejalan. Benar saja, itulah yang aku alami. Baru ingat kalau di sekolah dulu masih sulit mengendalikan diri, masih dianggap cengeng ketika anak-anak lainnya sudah lebih stabil emosinya.

Aku selalu mendengar pemateri menyebut kata tantrum dan ternyata tantrum sering terjadi pada anak-anak usia dini. Tantrum adalah ledakan emosi yang sangat kuat dan disertai perilaku yang agresif sebagai representasi dari rasa sedih, tidak nyaman, marah, jengkel, tidak dimengerti hingga frustasi. Ternyata perilaku ini normal di usia 1-3 tahun. Namun di usia setelah itu pun kita masih sering menemukan perilaku yang seperti itu. Inilah yang aku maksudkan batasannya kurang jelas.

Materi tentang psikologi perkembangan anak ini sangat penting di era kurikulum merdeka agar guru mampu memahami perilaku-perilaku yang ditemui pada murid-muridnya sehingga mampu mengambil tindakan yang tepat. Keliru memperlakukan anak di usia dini, bisa berakibat buruk pada perkembangan mentalnya sampai remaja kelak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasannya keren

06 Jan
Balas



search

New Post