Terkait Refleksi Kompetensi yang harus dikerjakan di PMM sampai batas waktu 31 januari 2024. Banyak yang bertanya-tanya tentang ini. Apakah akan sama dengan UKG dulu, apakah akan berpengaruh pada kenaikan pangkat, jenjang karir atau Rapor Pendidikan. Jawaban dari pemateri malam ketiga pada Diklat Nasional tentang Strategi Praktis Penggunaan Rekomendasi Belajar dan Refleksi Kompetensi dalam pengembangan diri guru, Harna Yulistiyarini adalah bahwa ini tidak wajib tapi sangat dianjurkan. Hasil dari Refleksi Kompetensi apabila masih rendah levelnya maka ada prosedur untuk mempelajari ulang. Hasil yang diperoleh itu yang menyebabkan rekomendasi belajar pelatihan apa yang harus diikuti akan berbeda-beda.

Ada empat kompetensi yang dinilai dalam Refleksi Kompetensi tersebut yaitu kompetensi Paedagogik, Kepribadian, sosial dan setiap kompetensi masih ada sub indikator masing-masing. Contohnya pada kompetensi paedagogik yang dinilai cara mengelola pembelajaran berpusat pada murid. Untuk kompetensi kepribadian berkaitan dengan akhlak mulia dan guru sebagai teladan, kompetensi sosial adalah kemampuan berkomunikasi efektif efisien dalam komunitas sedangkan kompetensi profesi berkaitan dengan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Hasil yang diperoleh ditunjukkan dalam level satu, dua, tiga, empat dan lima.

Hasil refleksi

Level 1 masih level pemahahaman

Level 2, sudah dapat menerapkan

Level 3, sudah dapat mengevaluasi dan merancang perbaikan

Level 4, mumpuni berkolaborasi dan bekerjasama dalam menyelasikan masalah

Level 5, kompetensi ahli yaitu mampu membimbing guru lain

Misalkan dalam kompetensi Paedagogik sub indikator lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman masih rendah levelnya maka rekomendasinya pada pelatihan tentang budaya positif. Atau contoh lain bila masih rendah levelnya pada kompetensi profesi sub indikator pembelajaran efektif yang berpusat pada murid, strategi dan komunikasi serta penggunaan TIK maka akan direkomendasikan untuk mempelajari tentang desain pembelajaran.

Guru perlu diberi motivasi untuk terus mengerjakan pelatihan mandiri di PMM. Kepala sekolah dapat menganggarkan di dana bos berupa uang kuota bagi guru-guru yang telah menyelesaikan pelatihannya di PMM. Ini sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi guru agar lebih semangat mengerjakan pelatihan tersebut. Dalam sesi pertanyaan masih ada pertanyaan tentang bagaimana menyelesaikan aksi nyata pada pelatihan mandiri yang diikuti di PMM. Fokusnya pada pelatihan tentang Mengapa Kurikulum harus diubah. Disarankan untuk melihat contoh-contoh yang sudah dikerjakan oleh guru lain. Materi dapat berupa ppt dan video. Contoh yang diberikan video yang disebar di youtube atau ppt ditayangkan pakai LCD Refleksi tujuannya agar guru memahami mengapa kurikulum harus diubah. Disebarkan melalui WA, umpan baliknya berupa screenshoot WA. Itu contoh yang pernah dilakukan oleh pemateri. Silahkan diikuti atau dapat melihat contoh-contoh lainnya. Yuk semangat, buat aksi nyata.