Kemarin, Kamis, 10 Februari 2022, gurusiana tidak bisa diakses oleh sebagian gurusianer termasuk diriku. Sempat juga muncul rasa was-was akan gagal memosting tulisan untuk hari kamis tersebut. Sebab jika itu terjadi maka aku akan terkena remidi alias mengulang lagi dari awal. Padahal, saat itu, aku sudah memasuki hari ke-17 setelah sebelumnya terkena remidi untuk yang pertama kalinya. Hhh... dengan harap-harap cemas, aku pun berharap semoga saja tidak akan terjatuh untuk kedua kalinya.

Aku pun terus mencoba untuk mengakses gurusiana agar bisa memosting tulisan. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya aku pun berhasil memosting tulisan. Hal tersebut terlihat dari tulisan ‘post anda telah berhasil disimpanl’. Namun untuk memastikan apakah tulisan tersebut benar-benar sudah terkirim atau belum, aku pun mencoba untuk melihat tulisanku tersebut dengan mengklik tombol lihat. Ketika tombol tersebut diklik, tetiba gurusiana kembali tidak bisa diakses lagi. Walaupun demikian aku berharap, semoga saja tulisanku tersebut memang benar-benar sudah terkirim. Dan karena gurusiana tidak bisa diakses maka aktivitas SKSS pun tidak bisa dilakukan. Sebab saat aku mencoba mengunjungi para gurusianer ternyata gurusiananya juga masih terkunci. Pfuih...

“Duh, bagaimana ini ya?” bisik hatiku.

Melihat gurusiana yang demikian, terlintas juga rasa khawatir jangan-jangan tulisanku tadi belum berhasil terkirim. Namun, aku berusaha untuk berpositive thinking dan menghibur diri, semoga saja postinganku tersebut benar-benar berhasil terkirim. Aku benar-benar galau dibuatnya.

Akhirnya, Jumat, 11 Februari 2022, siang harinya, aku kembali mencoba untuk mengakses gurusiana. Dan Alhamdulillah, ternyata gurusiana telah bisa diakses kembali. Bergegas aku pun mengecek postinganku kemari. Dan ternyata tulisan itu ada. Alhamdulillah, aku pun tidak terkena remidi untuk kedua kalinya. Namun demikian kegiatan SKSS belum bisa dilakukan sebab saat mencoba mengunjungi blog para gurusianer yang lain, kok masih terkunci ,ya?