Yuria Kasmita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kemana Harus Buang Sampah?

Pagi itu, seperti biasanya Hani membawa dua kantong plastik besar berisi sampah untuk dibuang ditempat sampah yang ada di pasar, yang tidak begitu jauh dari rumahnya. Hani dan emak—emak di lingkungannya sudah biasa membuang sampah disana mengingat tidak ada petugas kebersihan yang memungut dan membuang sampah warga dilingkungan mereka.

Setelah lebih kurang lima menit mengendarai motor, Hani pun sampai ditempat sampah yang ditujunya. Dia pun menepikan motornya dan bermaksud membuang sampah seperti biasanya. Tiba-tiba datang seorang bapak berseragam batik mendekat.

“Buk, jangan lagi buang sampah disini?” ujarnya.

“Mulai hari ini, tidak boleh lagi buang sampah disini.” lanjutnya lagi.

Hani menatap Bapak tersebut dengan ekspresi kebingungan sebab kemarin dia masih membuang sampah disini dan tanpa pemberitahuan tiba-tiba hari ini sudah dilarang membuang sampah disini. Ditatapnya, tumpukan sampah yang masih ada dihadapannya. Sepertinya banyak juga warga yang tidak tahu jika ada larangan membuang sampah disini mulai hari ini. Dan sepertinya, mereka membuang sampah tersebut sebelum Bapak –yang sepertinya pegawai Dinas Kebersihan- dihadapan Hani tersebut datang.

“Tapi, Pak. Itu masih ada tumpukan sampah disana.” Tunjuk Hani kearah tumpukan sampah yang ada dihadapannya.

“Bolehlah, Pak.Numpang membuang sampah ini.” Rayu Hani sambil menunjuk dua kantong plastik yang dibawanya.

“Dasar bodoh, sudah dibilang tidak boleh masih juga ingin buang sampah disini.” ujar Bapak tersebut dengan nada kasar.

Hani terkejut mendengar ucapan Bapak tersebut. Tak urung ia pun beristighfar didalam hatinya. Sebenarnya, jika Hani tidak mau bersusah payah, bisa saja dia membuang sampah sembarangan di pinggir jalan yang dilewatinya setiap pagi. Sebab banyak juga orang yang melakukannya seperti itu.

Namun, Hani lebih memilih untuk membuang sampah pada tempatnya walaupun tempatnya cukup jauh dari rumahnya. Hal ini dilakukannya sebab tidak ada petugas kebersihan yang akan memungut dan membuang sampah dilingkungan tempat tinggalnya. Namun, jika sekarang tidak boleh lagi membuang sampah di pasar, kemanakah dia dan emak-emak lainnya akan membuang sampah?

Hani bergumam dalam hatinya, seharusnya ada sosialisasi terlebih dahulu sebelum adanya larangan tersebut. Selain itu, harus ada kebijakan alternatif jika memang melarang warga membuang sampah disana, misalnya menyediakan petugas kebersihan di lingkungan warga, sehingga ada petugas yang akan mengambil dan membuang sampah warga tersebut

Nah jika begini. Apa yang harus dilakukan oleh Hani?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap mbak. Sampah sekarang sudah semakin banyak dan tidak terkontrol.. Harus ada pembinaan terhadap warga dalam mengelola sampah... hehe.. Sukses selalu

07 Jan
Balas

Hubungi RT setempat atau buat perjanjian baru sama petugas hehe.... Cerita yang kritis, Bun

07 Jan
Balas

Daur ulang sampah seperti saran Oma Fransiska Fajar Tri Hartini.

07 Jan
Balas

Cerita yang nyata

07 Jan
Balas

Kisah ini banyak terjadi di sekitar kita. Mdstinya ada sosialisasi juga ada solusi dari sampah yang dibuang. Apik ceritanya. Salam

07 Jan
Balas

Wah ..sebaiknya diolah ni sampahnya. Bs jd pupuk & cuan say

06 Jan
Balas

Dipilah sampahnya, dimanfaatkan. Jangan lupa koordinasi dengan pengurus warga setempat. Tentu ini bukan masalah Hani saja. Hehe... .

07 Jan
Balas



search

New Post