yurlina

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bermain Ombak

Bermain Ombak

#TantanganGurusiana

#Tantangan hari ke-85

Kencangnya hembusan angin yang bertiup di pantai akan mengakibatkan tingginya gelombang laut pada musim angin barat. Gelombang laut tinggi terpecah menjadi ombak yang menghempas di bibir pantai. Deburan ombak yang dihasilkan dari pecahan gelombang air laut yang menyentuh bibir pantai akan menghasilkan pemandangan yang indah dan memesona. Sebagai anak pulau, gulungan ombak yang berkejaran hingga mencapai bibir pantai selalu menantang untuk memunculkan ide-ide kreatif yang ada dalam kepala. Deburan ombak yang menghempas kuat di pinggir pantai pada musim angin Barat sering kami jadikan sarana untuk bermain ketika kecil dulu.

Pada tulisan saya sebelumnya, laut merupakan tempat bermain yang paling menyenangkan bagi kami anak-anak pesisir. Dari kecil hingga sekarang kami lebih banyak mengenal laut, pantai, dan hutan, kami tidak mengenal mall, karena memang tidak ada mall di pulau kami, hehe. Sebagai anak pesisir masa kecil kami lebih banyak dihabiskan bermain di laut. Banyak yang bisa kami lakukan di laut dan pantai. Ketika musim angin Timur, selain berenang, mencari remis, membuat patung pasir, bermain ombak, mengejar binatang laut, mencari kijing laut, menjaring ikan, masih banyak lagi kegiatan yang bisa kami lakukan. Ini menjadi pengalaman masa kecil yang tidak bisa dilupakan hingga saat ini. Tulisan saya kali ini akan mengajak pembaca untuk bermain ombak di pantai ketika musim angin Barat.

Rata-rata pantai yang terdapat di Pulau Belitung termasuk pantai landai, yaitu pantai yang permukaannya relatif datar. Pantai jenis ini seperti pantai mangrove, pantai bukit pasir, pantai delta. Meskipun air laut pasang, ketika musim angin Timur berenang di laut tidak terlalu berbahaya, karena gelombang laut tidak terlalu tinggi. Namun akan berbeda ketika pada musim angin Barat. Ombak yang menghempas di bibir pantai lumayan besar. Perbedaan besar kecilnya ombak di pantai sering kita lihat, masing-masing pantai akan memiliki perbedaan deburan ombak tergantung dari letak dan posisi pantai. Selain itu besar kecilnya ombak juga tergantung dari kencangnya hembusan angin dan pengaruh pasang surut air laut, akibat gaya tarik bulan dan matahari.

Semakin besar ombak yang menghempas di bibir pantai ketika musim angina Barat tiba, akan menjadikan kesenangan tersendiri bagi kami anak-anak yang tinggal di pinggir pantai. Ketika kami tidak bisa berenang ke tengah, inilah kesempatan kami untuk bermain ombak. Ombak besar yang datang menyapa bibir pantai akan kami jadikan permainan. Kami akan beramai-ramai berdiri memanjang di pinggir pantai, memasang badan untuk menahan kekuatan ombak. Siapa yang terjatuh dan tidak kuat menahan hempasan ombak maka dia dinyatakan kalah, dan bersiap menerima hukuman yang sudah disepakati. Jika bermain di rumah yang kalah biasanya akan dilumuri bedak. Bedanya kalau kami bermain di laut atau di pantai maka yang kalah mukanya akan dilumuri dengan lumpur laut yang berwarna hitam. Bisa dibayangkan ya, kalau sering kalah maka muka akan belepotan dengan lumpur. Tawa riang kami pun akan terdengar jika melihat teman yang mukanya sudah dipenuhi dengan lumpur, karena yang terlihat hanya tinggal mata dan mulutnya saja.

Permainan lain yang sering kami lakukan adalah berkejaran dengan ombak. Lagi-lagi kami akan menantang ombak yang datang dengan sukacita. Ombak yang datang akan kami jadikan lawan untuk lomba lari. Sebelum ombak menyentuh tubuh, kami harus berlari sekencang mungkin untuk menghindar supaya tidak basah. Jika terlambat maka kami akan terjatuh dan terseret ombak. Namun kami tidak khawatir jika terseret ombak, karena ombaknya tidak terlalu besar. Kalau pun ada yang terseret ke tengah laut maka kami akan melemparkan ban mobil bekas, sebagai alat untuk membantu berenang kembali ke pantai. Jika tidak ada ban bekas maka kami akan mencari galah untuk membantu teman berpegangan kemudian menariknya ke pinggir pantai.

Seperti kebanyakan anak-anak umumnya jika bermain pasti ada yang sering menjahili teman. Kami pun begitu, jika tidak mau kalah dan menerima hukuman maka, sifat usil pun akan keluar. Dengan menghadang atau menyenggol sedikit saja pasti sudah ada yang terjatuh terkena ombak dan akhirnya basah. Meskipun diusili atau sering mengusili teman kami tidak pernah bermusuhan. Bagi kami ini hanya sebuah permainan untuk mencari kesenangan, kami akan tertawa bersama-sama jika diusili atau mengusili. Setelah puas bermain, pulang ke rumah hati menjadi riang gembira. Bagi kami yang tinggal di pulau kecil alam adalah teman setia, dan tempat kami belajar banyak hal di dalamnya. Banyak pengalaman yang bisa diceritakan dan dibagikan pada orang lain. Salam Literasi

Belitung, 29042020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Waah jadi teringat masa kecil sy pernah tinggal di daerah pantai Muncar Banyuwangi

29 Apr
Balas

Alhamdulillah, pernah menjd anak pantai jg ya bu, sy dr kecil sampai hr ini msh jd ank pantai, hehe...

29 Apr

Anak laut juga Buk?Biasanya anak laut hitam ya...ini pengecualian sepertinya...Tapi narasinya cakep banget...kyk orangbya...

29 Apr
Balas

makasih ibu cantik, Alhamdulillah mskipun sering main di laut kulit ga gosong, hehe...

29 Apr

Saya suka sekali dg laut, tapi sayangnya tidak bisa renang hehehe...Tulisannya keren, di dukung foto yg indah...makin memesona

29 Apr
Balas

Makasih bunda, kebetulan nemu foto yg pas dgn artikelnya

29 Apr

Jadi ingat dengan almarhum bapak mertua yang rajin ngajak mandi di pantai sambil bermain ombak

29 Apr
Balas

Alhamdulillah ada kenangan indah bermain ombak bersama alm bpk mertua

29 Apr

Sungguh menyenangkan, sukses Bu

29 Apr
Balas

Makasih ibu, sukses juga buat ibu

29 Apr

wow,,senangnyo.. suasana saat seperti itu..kapan lagi ya...memang rata2 seua pantai di teluk belitung landai ya bu?

29 Apr
Balas

Iya pak, pantainya landai dan aman buat berenang

29 Apr

Semoga suatu hari nanti, diberi Allah kesempatan menikmati keindahan pantai Belitong. Aamin.

29 Apr
Balas

Aamiin, YRA, InsyaAllah ditungu kehadirannya bu

29 Apr

Maa Syaa AllohSemua sebatas kenangan emas yang indah dan mahalMantap sekali Bun, deksripasinya serasa ada di alurSemoga suatu saat nanti bisa ke BabelSukses selalu, Jaxakillahu khairan telah mengajak wisata sukses selalu, barokallohu

29 Apr
Balas

Makasih bunda Yiyis, InsyaAllah kpn2 main ke Belitung bu, barakallahu

29 Apr

Mun masalah laut, bahagia benar bu yeh, siplah pokok e, lanjut

29 Apr
Balas

Dak kan pandai abs mun cerite laut, muji dak jao dr laut, dr kecit sampai e tue, hehe..

29 Apr

Tulisannya keren kak... mengalir hingga kebahagiaan yang dimaksud tergambar jelas. sukses selalu untukmu kak

29 Apr
Balas

Makasih adekku, sukses jg buatmu

29 Apr

Keren Bunda,vbeda dengan daerah saya, wilayah selatan pulau Jawa, yang terkenal dengan ombaknya yang besar dan ganas

29 Apr
Balas

Alhamdulillah, bunda klu d tmpt km aman, makanya wkt kecil main.ya sll ke laut, hehe...

29 Apr

Rajin main di laut tapi ttp putih ye, ape rahasia Nye ye. Atau duluk Hiram juak,hehe.

29 Apr
Balas

Bebalur kan lumpur laut, haha...

29 Apr

Mengingatkan masa kecil. Indah untuk dikenang hingga kini. Mantap

29 Apr
Balas

Iye pak, singga bemain d laut la mun rmh dkt patai ne

29 Apr

Serunya lahir di Belitung dgn panorama lautnya ya bund...Gk adahabis2nya klu cerita ttg laut.Suksrs selalu..

29 Apr
Balas

Alhamdulillah bu, kbnyakan mainnya di laut, hehe...anak pantai

29 Apr

bagus, buk

29 Apr
Balas

Makasih bpk sdh mampir

29 Apr



search

New Post