Sejak ibu- ibu dilanda virus aglonema, harga tanaman hias yang cantik dan seksi ini naik daun. Demikian juga dengan Upik Keladi. Upik Keladi yang biasanya hobi bertandang kerumah tetangga, kini jadi pecinta aglonema. Kebiasaan bergunjing, ghibah berujung fitnah mulai berkurang. Upik Keladi sibuk menanam berbagai macam aglonema yang berwarna warni. Pot - pot bunga tersusun rapi didepan rumahnya. Sayangnya Upik Keladi sangat pelit. Selama ini ia suka minta tanaman bunga pada tetangga, tetapi sekarang ia selalu bilang aglonemanya dijual. Upik Keladi pasang tulisan dipagar rumahnya " Upik Keladi Flower ".

Suaminya sangat senang melihat perobahan Upik Keladi. Para tetanggapun salut dengan bisnis barunya. Karena mereka tidak lagi diganggu Upik Keladi yang sering menyampaikan berita yang belum tentu kebenarannya. Maklum Upik Keladi selama ini super kreatif dengan info - info terbaru. Mereka senang Upik Keladi bisa berubah jadi lebih baik.

Minggu pagi, Upik Keladi marah - marah sampai mengeluarkan sumpah serapah. Para tetangga terkejut melihat kelakuannya. Ternyata pot - pot cantik tanaman aglonema sudah raib entah kemana. Bahkan pembibitan dalam polybagpun dibawa sitangan jahil. Upik Keladi makin meradang. Tiba - tiba Ujang Joy anaknya yang masih kelas v SD mendekatinya dan bicara " Mak ndak perlu marah - marah malu dilihat orang , mak marah sama siapa bunga- bunga Mak kan ndak banyak modalnya. Mak yang nyuruh Ujang mengambil di taman sekolah." Upik Keladi menutup mulut anaknya, karena ia takut ketahuan tetangga. Sejak virus aglonema Upik Keladi menyuruh Ujang Joy mengambil tanaman itu di taman sekolah.

Padang Merindu, 20 September 2020.