Gelas Kosong
Gelas Kosong
Jatuh bangun aku mengejarmu, jatuh bangun aku mencintaimu, namun aku terlelap dalam tidur panjang. Sehingga kabut tebal kemalasan menyelimuti. Gerak langkah kaki pun satu persatu jarinya mulai kaku. Sepertinya aku benar-benar terperangkap dalam salju.
Seberkas cahaya matahari menyinari, meluluhkan bongkahan bola salju itu. Matahari memberikan harapan, agar tak duduk dalam kemalasan. Mulai melangkah dan bergerak agar terisi energi.
Mengikuti menulis buku kreatif salah satu pemantik pecahkan angin jahat dalam tubuh. Bersama bapak ibu guru tanpa basa-basi belajar lagi. Bahkan tanpa pandang usia. Jelita, jelang lima puluh tahun usia ku kini siap belajar dan mengosongkan gelas yang siap menunggu aliran air penuh gizi.
#menulisbukukreatifSMKN7Medan
#PPPSU

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih pak DedeSehat2 selalu pak
Mantap puisinya
Terima kasih pakSalam literasi
Salam literasi juga bu...