"Hfff .. Apa yang harus saya tulis?" Itu yang tercetus di kepala saya ketika mendapat tantangan pertama dari Narasumber sagusabu yang bernama Ibu Wiwik Puspitasari, M. Pd.  Aneh, padahal saya ingat sekali ketika saya berada di sekolah SD, jaman sekolah dulu, mengarang adalah salah satu favorit saya ketika ujian karena saya bisa menulis cerita imaginasi dan apapun yang saya pikirkan. Aneh sekali, kemana ide-ide untuk menulis? Padahal ketika berbicara dan bercerita dengan teman-teman, kita bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk bercerita, walaupun sebenarnya saya lebih banyak mendengar sih, karena saya termasuk orang yang pendiam, kata teman-teman saya. Bahkan ada teman yang marah karena saya kebanyakan mendengar dan tidak menanggapi cerita teman. Saya masih ingat ketika teman saya bercerita panjang lebar, saya cuma bisa berkomentar, O.. gitu, ya udah, atau oke. Itu membuat teman saya kesal dan marah, “kok gitu tanggapannya?” atau “kok gak dijawab sih?”. Padahal bukan karena saya gak mau nanggapin, tapi gak tau mau bilang apa. Jadi saya memang memiliki sifat pendiam. Mungkin ada penyebabnya kenapa saya kesulitan menulis. Gak ada ide, gak ada keberanian untuk menulisnya, jadi karena gak terbiasa menulis, saya gak tau mau nulis apa. Saya ingin mencari mengetahui tips supaya gampang menulis. Tapi kata narasumber, tulis aja apapun yang ada di pikiran kita. Mungkin inilah PR besar saya jika saya ingin mampu menulis dengan baik. Apa yang harus saya tulis? Ngomong-ngomong, kalau udah menulis, kepala jadi ringan juga ya.. agak plong. Mungkin karena sudah mengungkapkan isi hati dan pikiran.