MENGAPA SOMBONG (Puisi Akrostik ke-129)
YUSRIJAL DATUK MAKHUDUN, S.Pd.
(Guru SMPN 5 Batusangkar)
Mengapa manusia suka menepuk dada
Engan merunduk seperti padi
Namun ilmun hanya sedikit seperti air dalam paruh burung camar
Genggaman jabatan lepas ketika pensiun menjemput paksa
Aduhai, kebangsawanan tidak bermakna di hadapan Tuhan
Popularitas akan redup bagai lampu kehabisan minyak
Antara paras dan keriput sangat dekat bagai pohon dengan uratnya
Siapa yang merasa dirinya hebat
Omongan terasa tiada yang menandingi
Mabuk kekuasaan melupakan Tuhan
Bagai kacang lupa sama kulitnya
Obrolan meluncur ke langit tinggi
Nafsu membara membakar logika
Gebuklah semua dengan zikir tiada henti
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap .penuh petuah Pak