Yuswanto Raider

Saya adalah pendidik (Guru) yang tinggal di Kabupaten Mojokerto. Saya lahir di Surabaya, 14 Februari 1974. Saya alumnus Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP S...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika SMAN 1 Trawas Sukses Laksanakan P5, Ternyata Hal Ini Yang DIlakukan
SUKSES P5 : Suasana penutupan kegiatan P5 di SMAN 1 Trawas. Segenap tenaga pendidik yang tergabung dalam Tim P5 bersama peserta didik menunjukkan antusias dan keberhasilannya. (Foto : Yuswanto)

Ketika SMAN 1 Trawas Sukses Laksanakan P5, Ternyata Hal Ini Yang DIlakukan

Trawas-Mojokerto. SMAN 1 Trawas, merupakan sekolah yang berada di perbatasan antara Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan. Lokasinya tepat di Desa Penanggungan Kecamatan Trawas. Acapkali sekolah ini dianggap sekolah pinggiran karena berada di lereng selatan gunung Penanggungan.

Meski berada di kawasan pinggiran, tapi sekolah ini dipenuhi prestasi. Bahkan bisa dibilang menjadi sekolah sumber inspirasi. Hal itu dibuktikan di tahun 2023 ini, SMAN 1 Trawas menjadi satu dari 2 sekolah negeri jenjang SMA yang memperoleh alokasi dana BOS Kinerja sebagai sekolah penggerak.

Sekolah yang pernah punya slogan sebagai Sekolah Pelestari Seni Tradisi dan Budaya Nusantara ini, kini mulai menunjukkan kembali potensinya. Hal itu tak lain karena tangan dingin kepala sekolahnya. Adalah Ibu Silfi Ariani, M.Pd., yang menjadi Kepala SMAN 1 Trawas, kurang lebih sejak 2,5 tahun silam.

INSPIRATOR P5

SMAN 1 Trawas menjadi salah satu sekolah di kloter pertama implementasi kurikulum merdeka (IKM) yang ada di wilayah Mojokerto Raya. Status itu pun sepertinya menjadi pelecut bagi Bu Silfi, sapaan akrab kepala SMAN 1 Trawas, untuk terus berkarya beserta keluarga besar sekolahnya.

Alhasil, dalam dua tahun ini, SMAN 1 Trawas seperti menjadi inspirasi bagi kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Tak banyak pihak yang tahu, meski dengan banyak keterbatasan sarana dan prasarana sekolahnya, ternyata SMAN 1 Trawas mampu membuktikan sebagai sekolah penggerak yang terus berkembang pesat.

“Modal yang sangat esensial adalah keberadaan Tim Kerja yang kompak dan paham akan visi misi sekolah. Selain itu, potensi kearifan lokal di wilayah Trawas, mengilhami para guru untuk menciptakan P5 yang kreatif dan bermakna,” ungkap Bu Silfi serius saat ditemui di acara penutupan P5 di taman sekolah, pada Rabu (6 September 2023).

Lebih lanjut dijelaskan Bu Silfi, bila selama IKM, seluruh guru selalu diberi peluang untuk saling menunjukkan konsep karya terbaik bagi anak-anak. Dari situlah akhirnya dapat terbentuk Tim yang solid dalam mewujudkan P5 secara arif, bijaksana dan penuh makna bagi peserta didik,

“Profil pelajar Pancasila tidak dapat dibentuk instan. Harus ada proses yang bagus dan perencanaan yang sistematis konstruktif. Sehingga peserta didik betul-betul dapat dibekali dengan segenap nilai-nilai luhur Pancasila dengan cara yang inovatif lagi menyenangkan,” ujarnya dengan aura penuh semangat.

Sementara itu, hal senada juga dinyatakan Bapak Narun, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMAN 1 Trawas. Dirinya mengamini apa yang sudah disampaikan Bu Silfi. Bahkan Pak Narun, sapaan akrabnya, menegaskan bila status pendidik tidak berpengaruh dalam menangani kegiatan P5 di SMAN 1 Trawas.

“Sesuai arah kebijakan kepala sekolah, baik guru yang berstatus PNS/ASN, PPPK, dan GTT, semua memiliki kewajiban yang sama dalam mewujudkan P5 yang berkualitas. Oleh karenanya, langkah awal yang dilakukan adalah membentuk Tim Pelaksana P5 yang bagus, proporsional dan dapat diandalkan,” ujar Pak Narun sembari menunjukkan seorang GTT yang sedang memimpin kegiatan P5 dilapangan.

Lebih jauh ditandaskan Pak Narun, bilamana status kepegawaian itu memang ada bedanya. Tetapi dalam pelaksanaan P5, semua tidak tergantung pada status kepegawaian seseorang. Semua berlandaskan pada target Tim akan tema yang dimunculkan dalam P5. Kesamaan visi dan misi untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila itulah yang paling krusial dan esensial.

“Analisis potensi diri masing-masing tenaga pendidik sudah ada. Tinggal bagaimana kebijakan pimpinan dan komitmen bersama seluruh pendidik. Tim P5 adalah manifestasi atas potensi itu. Akhirnya, apapun tema P5 yang diangkat, bersyukur seluruhnya berhasil dan sesuai dengan amanah kurikulum merdeka,” tandas bapak dua anak itu sambil menunjukkan beberapa dokumen karya peserta didiknya.

P5 INSPIRATIF

Pada awal tahun pelajaran 2023/2024, SMAN 1 Trawas mengangkat dua tema. Untuk kelas X mengangkat tema Gaya Hidup Berkelanjutan dan kelas XI temanya Bangunlah Jiwa Raganya. Kedua tema itu diangkat sebagai awal dalam penumbuhan karakter yang peduli lingkungan dan kreatif.

“Dimensi Profil Pelajar Pancasila (P3, red.) kita jadikan acuan dalam menciptakan P5. Meskipun tema yang diambil berbeda-beda, minimal mampu mencerminkan keenam dimensi. Sehingga Tim P5 yang dibentuk akan berpikir keras untuk menciptakan kegiatan yang inovatif dan berdaya guna tinggi,” selah Bu Silfi optimistis.

Kali ini, untuk kelas X dalam pelaksanaan P5, Tim pelaksananya diamanahkan pada Bu Defi Andriani, S.Pd. Tema yang diambil adalah Gaya Hidup Berkelanjutan. Subtemanya adalah berkarya nyata dengan melakukan pembibitan berbagai jenis tanaman hias sekaligus berkreasi dengan tempat pajangannya atau dekorasi.

Sedangkan untuk kelas XI mengambil tema Bangunlah Jiwa Raganya, Tim pelaksananya dikomandani Bu Yosi Mariana, S.Pd. Selain berkarya dalam berbagai bentuk olahraga rekreasi, peserta didik juga diajak untuk menyusun konsep pameran, membuat poster, mengumandangkan Sholawat, hingga belajar berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam menyehatkan hati, pikiran beserta fisiknya.

Uniknya dari kedua tema yang diangkat, Tim P5 juga melibatkan para alumni sekolahnya yang sudah berkarya dan atau berprofesi dalam bidang itu. Sehingga, sekolah tak hanya mengandalkan kompetensi warga internalnya saja, tetapi juga menyelaraskan dengan komunikasi dan hubungan baik dengan masyarakat sekitarnya. Termasuk alumni sekolahnya yang masih peduli,

“Membangun dan meningkatkan kualitas sekolah, tak hanya menjadi tanggungjawab pimpinan maupun warga sekolah saja. Justru dengan menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat, terutama para alumni, kita ingin menunjukkan langsung pada peserta didik akan potensi yang ada. Sehingga, mereka dapat membentuk karakternya dengan melihat langsung hal-hal positif itu. Harapannya, anak didik kita mampu menjadi generasi emas Indonesia 2045 kelak,” ucap Bu Silfi usai menutup kegiatan P5 yang berlangsung selama dua mingguan itu. (use1to)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya Pak. Sukses selalu untuk siswa dan pendidiknya.

11 Sep
Balas



search

New Post