Yuswanto Raider

Saya adalah pendidik (Guru) yang tinggal di Kabupaten Mojokerto. Saya lahir di Surabaya, 14 Februari 1974. Saya alumnus Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP S...

Selengkapnya
Navigasi Web
SMAN 1 Gondang Gagas Program Menembus PTN Melalui Workshop KOSP
KOMITMEN SMAGO : Peserta workshop bersama jajaran pimpinan sekolah dan narasumber melakukan foto bersama usai paparan materi Tips dan Trik Menembus PTN. (Foto : Yuswanto Raider/01092023)

SMAN 1 Gondang Gagas Program Menembus PTN Melalui Workshop KOSP

Gondang-Mojokerto. SMAN 1 Gondang berada di kawasan Desa Pugeran Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Pada awal tahun ajaran 2023/2024 ini, punya skala prioritas tersendiri. Selain program-program yang sudah ada, sekolah yang biasa disebut dengan singkatan SMAGO itu, berkomitmen melakukan terobosan untuk peningkatan pelayanan publik.

Satu diantaranya adalah meningkatkan performance lulusannya. Utamanya untuk pelayanan pendidikan berorientasi kampus. Hal itu dibuktikan dengan gelaran Workshop KOSP-KTSP yang dilaksanakan dua hari, tanggal 1 – 2 September 2023 bertempat di Hotel Merdeka Kota Pendekar (sebuan Kota Madiun, red.)

Pada kesempatan ini, salah satu materi paling menarik adalah seputar menembus kursi perguruan tinggi negeri (PTN). Upaya ini dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi peserta didik yang akan lulus dan lanjut studinya. Sehingga dibutuhkan berbagai penyempurnaan program sekolah agar sinkron dengan standar yang ditetapkan PTN.

BASIS POTENSI

Demi kepentingan itu, SMAN 1 Gondang menghadirkan Bapak Anim Hadi Susanto, M.Pd.. Materi yang disampaikan adalah Tips dan Trik Meningkatkan Jumlah Penerimaan Jalur SNBP dan SNBT. Materi hari pertama yang disampaikan hampir dua jam itu pun, sempat membuat peserta workshop tercengang dan betul-betul serius menyimaknya.

Menurut Pak Anim, sapaan karibnya, pihak sekolah harus sinergis satu sama lain. Pemetaan potensi sekolah dan potensi anak harus akurat. Mengingat, hal itu akan menjadi dasar dalam menyusun strategi agar mampu bersaing menembus PTN.

“Karakteristik dan potensi sekolah itu berbeda-beda. Apalagi hal itu sangat terkait dengan daerah maupun lokasi. Sehingga, sekolah harus memiliki inisiatif tinggi untuk menciptakan program. Bagaimana pun, potensi sekolah dan potensi peserta didik itu yang berpengaruh terhadap naik turunnya kuantitas menembus PTN,” ungkap Pak Anim yang juga dikenal sebagai pengamat pendidikan itu.

Lebih dalam ditegaskan Pak Amin, sekolah yang potensi prestasi akademik maupun non akademik siswanya tinggi, lebih proporsional menembus jalur prestasi atau SNBP. Tetapi sekolah yang potensi input peserta didiknya bagus, lebih strategis bila menembus PTN melalui jalus UTBK-SNBT.

“Sekolah harus betul-betul memiliki peta potensi peserta didiknya. Sehingga akan mampu menembus PTN dengan mudah. Konsekuensinya, sekolah harus memiliki program-program ekstrim yang berkualitas agar peserta didiknya mau dan mampu studi lanjut,” ucapnya serius sembari memberikan contoh sekolah yang sudah berhasil.

DAYA INOVASI

Sementara itu, bertindak sebagai narasumber kedua, Bapak Dr. Mokhamad Djasuli, M.Si. Matari yang disampaikan adalah Persiapan IKM di Tahun Kedua untuk SMAN 1 Gondang. Prinsipnya, materi ini disampaikan karena SMAN 1 Gondang menjadi salah satu sekolah pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Kesiapan SMAGO dalam IKM, menunjukkan peningkatan yang realistis. Apalagi varian kegiatan yang dilakukan sudah merujuk pada upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (P3). Amanah Kurikulum Merdeka sudah dilaksanakan sesuai tahapan-tahapan yang sudah ditentukan. Oleh karena, sampai ditulisnya berita ini, SMAGO sudah melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema kewirausahaan.

“Seluruh unsur dalam sekolah harus selaras dan bekerjasama. Inovasi program dalam melaksanakan IKM sangat dibutuhkan. Apalagi bila sudah melaksanakan P5 secara konsisten dan berkelanjutan. Bagaimana pun IKM pasti berhasil bilamana seluruh elemen di dalam sekolah bersinergi. Saya yakin SMAGO pasti bisa melakukannya,” ujar Pak Djasuli, sapaan harian Pengawas Sekolah di Cabang Dinas Pendidikan Kab/Kota Mojokerto itu.

Masih menurut Pak Djasuli, keberhasilan IKM sangat dipengaruhi kebijakan dan program sekolah. Oleh karenanya, tandas Pak Djasuli, para guru harus mampu berdaya inisiatif dan inovatif tinggi. Sehingga akan tercipta berbagai bentuk daya pemicu motivasi bagi peserta didik dalam meningkatkan kualitas dirinya. Tentunya berlandaskan pada ideologi Pancasila.

“Proses tak akan berkhianat pada hasil. Kalau gurunya kreatif dan berdaya inisiatif tinggi, tentunya akan berpengaruh pada kualitas peserta didiknya. Jadi, meski masing-masing guru memiliki perbedaan potensi dan kompetensi, tetap harus selaras dan sinergi untuk mewujudkan P3 di sekolah,” ucap Pak Djasuli serius.

LAYANAN PUBLIK

Kegiatan workshop yang dilaksanakan selama dua hari, merupakan program khusus bidang kurikulum. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan berbagai bentuk program internal sekolah agar lebih baik lagi. Meskipun demikian, diharapkan seluruh komponen sekolah bekerjasama untuk meningkatkan pelayanan publik secara prima.

Kepala SMAN 1 Gondang, Ibu Hj. Nurul Wakhidah, S.Pd., M.M.Pd., saat dikonfirmasi menyatakan kepuasannya atas narasumber dan peserta. Bu Nurul, sapaan karibnya, menyatakan bila giat workshop kali ini benar-benar bagus untuk kemajuan sekolah. Apalagi bila difokuskan, hasil akhirnya untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat.

“Materi narasumber sesuai dengan target sekolah. Sehingga seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan mampu merajut sinergisitas. Harapannya, sekolah akan lebih bagus dalam memberikan pelayanan pada masyarakat dan peserta didik,” ujarnya serius.

Bu Nurul yang juga dikenal sebagai innovator “SMAGO Bersholawat” itu, mengaku bila skala prioritas lembaganya adalah pelayanan prima dalam segala hal. Selain memberikan pembelajaran yang kreatif, tenaga pendidik dan sekolah memiliki tanggungjawab untuk meningkatkan kuantitas peserta didik yang studi lanjut.

“Kultur sosial yang cenderung fragmatis harus kita ubah lebih visioner prospektif. Kecilnya minat anak untuk kuliah harus dimotivasi lebih intens lagi. Bagaimana pun pemerintah sudah banyak memberikan prioritas dalam bentuk beasiswa, Siswa kurang mampu secara ekonomi sudah ada beasiswa KIP-Kuliah dan banyak lagi beasiswa yang disediakan LPDP Kemendikbud Ristek,” ungkap Bu Nurul penuh aura optimistis.

Atas dasar itulah, Bu Nurul berharap agar tenaga pendidik dan seluruh komponen sekolah segera merapatkan barisan. Selain menyusun program-program inovatif, juga segera melakukan terobosan untuk mempercepat implementasi skala prioritas sekolah.

“Kebijakan kepala sekolah kita respon demi peningkatan pelayanan pendidikan di sekolah ini. Konsekuensinya seluruh komponen betul-betul harus berkomitmen tinggi guna memajukan sekolah. Workshop ini hanya salah satu bentuk kegiatannya dan akan dilanjutkan dengan kegiatan yang lebih spesifik lagi,” ujar Pak Suyono, S.Pd., M.M, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 1 Gondang sekaligus Ketua Panitia Workshop.

Pak Yono, sapaan harian Wakasek Kurikulum, menambahkan bila workshop kali ini berjalan sukses dan lancar. Seluruh peserta seratus persen hadir dan disiplin dalam mengikuti rundown kegiatannya. Apalagi dua narasumber yang dihadirkan sangat inspiratif.(yuswanto)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post