ZAENOL HASAN

Zaenul Hasan, lahir di Kabupaten Jember, 19 Juni 1970. Alumni SDN Patemon 1 (1983), MTsN 1 Jember (1986), SMA 2 Jember (1989), D3 Pendidikan Bahasa Indone...

Selengkapnya
Navigasi Web

BERKAH DIGENGGAM, KARYA BERTEBARAN

Kata berkah memiliki makna yang bermacam-macam. Secara bahasa, berkah adalah istilah yang berasal dari kata dalam bahasa Arab, yakni barokah yang artinya nikmat. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengartikan kata berkah adalah karunia Tuhan yang mendatangkan kenikmatan bagi kehidupan manusia. Sementara NU Online Lampung menuliskan kata berkah adalah ziyadatul khair atau bertambahnya kebaikan. Selain itu, H. Usin S. Artyasa dalam bukunya yang berjudul Ingin Hidup Sukses dan berkah? Awali dengan Basmalah! menuliskan kata berkah berasal dari kata 'baraka' atau 'al-barakah' yang artinya 'berkembang, bertambah banyak, dan kebahagiaan'. Menurut Imam Nawawi makna kata berkah adalah kebaikan yang banyak, abadi, dan berkelanjutan. Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa berkah adalah sesuatu yang akan membuat kebaikan semakin bertambah, yang ditandai dengan manfaat yang dapat dirasakan oleh diri sendiri maupun orang lain.

Berkah adalah hal yang diharapkan oleh banyak orang. Hal tersebut dikarenakan berkah adalah bertambahnya kebaikan yang banyak sehingga dapat menghadirkan manfaat bagi diri sendiri maupun untuk orang lain. Dengan kata lain dapat dipahami pula bahwa berkah adalah hidup yang penuh manfaat. Sebagai contoh, harta yang berkah adalah harta yang bermanfaat. Harta yang tidak berkah adalah harta yang tidak bisa menghadirkan manfaat. Selain dikaitkan dengan bertambahnya kebaikan, berkah adalah nikmat. Nikmat yang dimaksud bisa bersifat nikmat material seperti harta benda maupun nikmat spiritual, ketenangan, kesehatan, dan sebagainya.

Ada beberapa pendapat yang menyampaikan ciri-ciri orang yang mendapat berkah. Ciri orang yang mendapat berkah di antaranya adalah merasakan nikmat ketika beramal, istiqamah dalam kebaikan, dan sabar menghadapi ujian. Untuk mendapatkan berkah dalam hidup, seseorang diajarkan untuk menjalani hidup dengan prinsip-prinsip yang diajarkan seperti bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beramal saleh, bersyukur, menjaga hubungan dengan sesama, berdoa, dan bertawakkal, mencari harta dengan cara halal, dan lain-lain.

Jika berkah adalah bertambahnya kebaikan yang banyak, maka sayogyanya, seseorang yang mendapat berkah pasti akan memberikan banyak manfaat kepada diri sendiri dan orang lain. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang.

Banyak cara bisa dilakukan agar menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat. Bisa dengan menolong dalam bentuk tenaga, memberikan bantuan dalam bentuk materi, memberi pinjaman, memberikan taushiyah keagamaan, meringankan beban penderitaan, membayarkan utang, memberi makan orang yang membutuhkan sampai dengan menebar ide-ide kreatif dalam bentuk karya. Sangat ironi, jika banyak orang kaya yang lebih senang naik haji berulang kali daripada membantu kaum dhuafa’ yang membutuhkan uluran tangan. Banyak juga orang kaya yang berlomba-lomba membangun masjid mewah, sedangkan di sekelilingnya masih banyak kaum fakir-miskin yang membutuhkan bantuan. Kita tak perlu mengatakan bahwa urusan akhirat itu lebih penting daripada urusan dunia, atau sebaliknya. Karena keduanya saling melengkapi.

Banyak cara untuk menjadi orang yang bermanfaat. Yang pertama adalah kemauan. Kemauan kita akan dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Yang kedua adalah lakukan sekarang. Apa yang bisa dilakukan sekarang untuk memberikan manfaat kepada orang lain segera lakukan. Yang ketiga adalah membiasakan untuk memberikan manfaat dan kalau bisa jadikan gaya hidup. Yang keempat adalah tingkatkan manfaat diri baik secara kuantitas maupun kualitas. Yang kelima adalah raihlah manfaat untuk kita. Jangan sampai kita memberikan manfaat kepada banyak orang, tetapi “lupa” tidak memberikan manfaat untuk diri kita. Jika kelima hal tersebut telah kita lakukan, pasti kita menjadi orang yang bertambah kebaikan (berkah). Dengan bertambahnya berkah, pasti banyak karya yang dapat hasilkan dan kita tebarkan. Jika berkah sudah digenggam pasti karya akan tertebar.

BIODATA PENULIS:

Aku terlahir di Jember 54 tahun yang lalu, tepatnya

19 Juni 1970. Namaku Zaenol Hasan, biasa dipanggil

Pak Je. Aku seorang guru dan Waka Humas MTsN 1 Jember. Alamat E-mailku: [email protected]. Nomor WA aktifku 081249171709. Selalu menulis Bersama Media Guru Indonesia adalah keinginanku setiap waktu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post