NASIB RESEPSI PERNIKAHAN ANAKKU
Pandemi telah mengubah semua lini kehidupan manusia. Kehidupan yang biasa teratur menjadi amburadul. Kehidupan yang serbalentur menjadi diktator. Berjabat tangan sebagai sebuah sunah menjadi musnah. Silaturahmi sebagai ajang mempererat persaudaraan terhalang oleh aturan rezim. Bahkan, resepsi pernikahan atau walimah urusy sebagai bentuk permohonan doa restu dan tasyakuran juga dilarang karena dianggap sebagai bentuk kerumunan.
Resepsi pernikahan atau walimah urusy adalah peristiwa sakral dalam kehidupan seseorang. Kesakralan tersebut karena tidak semua orang mengalaminya. Hanyalah seseorang yang selesai akad nikah yang berhak melaksanakannya. Hanyalah seseorang yang telah melangsungkan pernikahan yang bisa melakukannya.
Resepsi pernikahan atau walimah urusy menjadi tidak menentu, semrawut, keluar dari rencana matang yang telah direncanakan. Rencananya Senin berubah ke Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, bahkan sampai dengan Sabtu. Tanggal pun juga begitu. Dari tanggal 1 berubah ke tanggal 2, 3, 4, 5. Dari tanggal 5 berganti ke tanggal 15, dan seterusnya. Dari Januari berubah ke Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, sampai dengan Desember. Tidak hanya hari, tanggal, bulan, bahkan tahun pun berubah. Penyebabnya adalah pandemi. Bukan hanya itu, semua persiapan menjadi hancur lebur. Tanpa kejelasan, tanpa kepastian. Mulai dari pesanan prasmanan sampai dengan suvenir atau kenang-kenangan untuk handai taulan, teman, dan tamu undangan selalu bergeser dari waktu pesanan. Semua tetek bengek pun terimbas semuanya.
Pelaksanaan resepsi pernikahan atau walimah urusy anakku menjadi tidak menentu. Sebagai manusia, aku dan keluargaku sudah berusaha. Allah SWT jualah yang menentukan segalanya. Mungkin inilah yang disebut nasib atau takdir. Nasib resepsi pernikahan atau walimah urusy anakku yang selalu tertunda.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar