Zaidatul Rahmayanny, S.Pd, M.AP

Saya seorang guru Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di SMPN 21 Batam. Menamatkan Sekolah Dasar di SDS Yayasan Bahtera Dwipa Abadi PT RSUP, Pulau Burung. SMP d...

Selengkapnya
Navigasi Web

BERDAMAILAH WAHAI HATI! (Lanjutan) Part 7

Akhir tahun kantor Shanum akan mengadakan kegiatan dan Shanum terlibat menjadi panitia kegiatan tersebut. Tengah asyik menyiapkan perlengkapan untuk presentasi tiba-tiba Tika salah seorang teman Shanum datang dan menarik lengan Shanum sambil membisikan sesuatu ketelinga Shanum, mendengar apa yang dibisikan Tika Shanum menjadi salah tingkah, entah apa isi pembicaraan mereka yang jelas saat itu Shanum meminta Tika menggantikannya menyiapkan presentasi dan ia pergi ke ruangannya. Saat keluar dan menuju ruang dimana kegiatan dilaksanakan mata Shanum tertuju pada seseorang yang berdiri didepan pintu masuk ruangan untuk mengisi buku tamu, ia sangat mengenali sosok itu meski dari belakang. Lelaki yang dilihat oleh Shanum itu langsung masuk keruang setelah menyelesai administrasi diluar, Shanum sepertinya enggan untuk masuk ia memilih berada diluar ruangan. Shanum tiba-tiba menjadi aneh, dia bingung apa yang harus diperbuat melihat Amar sekarang berada dikantornya dan mereka akan mengikuti urusan kerja dalam satu ruangan. Jika hubungan mereka tidak sedingin sekarang mungkin ini menjadi situasi yang sangat menyenangkan bagi mereka, tapi berbeda dengan sekarang, keduanya sama-sama saling diam dan seperti orang asing. Kegiatan berlangsung selama dua jam, selama itu hanya Shanum yang melihat Amar sementara Amar tidak mengetahui ada Shanum juga yang sejak tadi melihat dia.

“Eh aku liat abang mu loh tadi, cie cie yang nanti bisa ngobrol”. Ejek kak Tata salah seorang senior Shanum yang mengetahui perihal hubungan antara Shanum dan Amar.

Shanum hanya tertawa kecil menanggapi ledekan seniornya, karena ia tidak yakin akan berbicara dengan Amar, ia saja saat itu ingin pergi dari situ agar Amar tidak melihatnya dan mereka tidak terjebak dalam situasi yang tidak diinginkan. Kegiatan akhirnya selesai, Shanum dengan tergesa-gesa meninggalkan ruangan agar tidak terlihat oleh Amar tapi sepertinya Amar sempat melihat Shanum sekilas namun ia juga enggan untuk memanggil Shanum, ia keluar dan menuju perkarangan kantor sambil pamit dengan beberapa rekannya sebelum berlalu pergi meninggalkan kantor Shanum. Hubungan antara Shanum dan Amar layak orang asing yang tak mengenal satu sama lain, entah sampai kapan kondisi ini terjadi pada mereka.

Suasana malam begitu hening sesekali terdengar suara jangkrik. Semua lampu dirumah Shanum sudah dimatikan pertanda penghuninya akan tidur. Sebelum tidur Shanum mengecek ponselnya sambil melihat media sosialnya. Ada pesan dimessenger miliknya, ia membuka ternyata 28 menit yang lalu Amar mengirim pesan padanya.

“Assalamualaikum dik, bagaimana kabar kamu? Kamu sombong sekarang ya,”

“Walaikumsalam, Alhamdulillah sehat, abang bagaimana? Balas Shanum pada kolom replay tapi pesan tidak ada balasan karena Amar sudah offline. Shanum berpikir Amar akan membalas pesannya pada esok hari ketika ia online lagi. Shanum kemudian merebahkan tubuhnya diatas kasur dan tak lama ia pun terlelap.

BERSAMBUNG........

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post