Zaimatun

Dia Ibu rumah tangga. Menulis membuatnya bahagia. Menurutnya, hidup ini indah. Seberapapun sulit hidup, harus dilalui dengan cara-cara yang indah. Hanya itu yan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Reuni

Senja menyapa kita.

Malam mengelam tenang.

Esok pagi mawar berseri sambut mentari.

***********

Rembulan dalam genggamanmu.

Gemintang sinari auramu.

Mahkota tetap bertahta.

************

Sapa tanpa suara.

Canda tanpa semuka.

Reuni ini tak kan terganti.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Puisi yang bagus. Sedikit krisan, bu. Sebaiknya pada tiap akhir larik, tidak usah pakai tanda titik bu. Terima kasih

01 Sep
Balas

Terima kasih, Bapak....

02 Sep

Sama ,aku juga pingin kyak Bunda Zaim...Tpi blum bisa...hhh

31 Aug
Balas

Apanya....

31 Aug

MasyaAllah..indahnya bunda pisinya.sukses selalu.salam literasi

30 Aug
Balas

Terima kasih, Bunda. Salam literasi.

30 Aug

Sampai sekarang sy blm bisa buat puisi dg pilihan kata spt yg jenengan buat, gk paham, payah ya bu... He.. He..

31 Aug
Balas

Menurut penafsiran njenengan bagaimana? Puisi tersebut, maksud saya.

31 Aug

Wah.. mantap

31 Aug
Balas

Terima kasih, Bunda. Salam santun.

31 Aug



search

New Post