Tugas
Tantangan hari ke-199
#TantanganGurusiana
Aku tak dapat melihat wajahnya. Laki-laki pemakai topi itu menundukkan kepalanya dalam-dalam. Mungkin karena malu, terlalu sering anaknya membuat ulah di sekolah.
Aku mulai menunjukkan data-data anaknya. Juga, mengingatkan bagaimana pentingnya kerjasama orang tua dan sekolah demi keberhasilan pendidikan seorang anak. Semakin jengkel, tak ada respon sama sekali. Dengan hati-hati, aku memintanya untuk membuka topi. Masyaallah, enggan rasanya menatap wajah itu. Sakit mengingat kembali kebodohanku. Aku pernah menunggu lamarannya, laki-laki yang ternyata sudah beranak istri.
"Terima kasih, Bu," laki-laki itu berpamitan. Aku mengantarnya sampai pintu. Dia terlihat kikuk saat aku bilang akan membimbing anaknya hingga menjadi anak yang lebih baik. Itu tugasku, sebagai guru.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sangat mengena ya Bu. Mantap surantap.
Hehe,k iya. Terima kasih kunjungannya, Ibu.
Oh ternyata..kok jd ikut jengkel ya BuKeren n mantap Bu
Hehehe, terima kasih, Ibu.
Ohhh..mantan..bukalah topimu..hhhh,keren bunda.
Jadi lagu, heheeee.... Terima kasih, Bunda.
Eeeehhhh.... Mantan gebetan? Lanjut bu
Wkwkwk...
Lanjut Bu Zaim,dan semangat selalu
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca, Ibu.