Tantangan hari ke-23

#TantanganGurusiana

Mungkin sudah ribuan judul tulisan yang ada di gurusiana.id dan semua judul tersebut adalah karya-karya terbaik guru Indonesia. Bermacam-macam kategori mulai dari cerpen, opini, reportase, PTK, best practice, Kolom, resensi, parenting dan general menghiasi detik demi detik di laman gurusiana.id.

Dari ribuan tulisan member gurusiana ada beberapa tulisan yang menurut saya sangat enak dibaca, alur cerita yang ada mampu menuntun jiwa dan pikiranku seakan-akan masuk dalam alur cerita tersebut. Tidak satupun kata atau kalimat yang ingin saya loncati karena itu akan memutus rantai yang mengikat jalanya cerita tersebut.

Satu lagi yang membuat saya terkesan adalah cerita tersebut diketik dari jari-jari yang dulunya di masa kuliahnya banyak memegang komponen dan alat elektronik bukan pena dengan berlembar-lembar kertas seperti mahasiswa jurusan bahasa (baca: Abdurohman) salah satu redaktur Media Guru. Memang tak kusangka penulis cerita yang selalu dinanti banyak member gurusiana adalah sosok sarjana Teknik Elektro yang sehari-harinya dulu tempat kuliahnya adalah di gedung A7 dan A5 UNESA.

Saking menikmati jalan ceritanya sampai-sampai link cerita tersebut saya jadikan status WA saya. Status WA saya ini saya buat sebagai bentuk apresiasi dari salah satu karya member gurusiana yang berjudul “Jangan Kau Siksa  Aku, Mas” Riz, Gibran, Rasyid, dan Farhan tokoh yang ada dalam cerita tersebut mampu menjadi hiburan literasiku, tapi dari keempat tokoh tersebut ada satu lagi yang paling layak diberi acungan jempol yaitu Nikmatul Khoiroh. Di bawah ini adalah salah satu link cerita tersebut

https://nikmatulkhoiroh.gurusiana.id/article/2020/2/jangan-kau-siksa-aku-mas-part6-363054