Zainul Abidin

Pengajar yang masih mencari jati diri...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mencoba Beraksi dalam AKSI

Mencoba Beraksi dalam AKSI

Dunia pendidikan Indonesia di bawah kepemimpinan Mas Nadiem akan mengalami perubahan yang sangat mencolok utamanya dalam mengukur kemampuan siswa. Kalau dulu siswa harus mengikuti Ujian Nasional di akhir masa pendidikan yaitu disaat kelas 6, 9, dan 12, kedepan rutinitas tersebut akan dihilangkan dan diganti dengan apa yang disebut Asesmen Kompetensi Minimum dan Survey Karakter (AKMSK). Pelaksanaan AKMSK kedepan akan dilaksanakan di pertengahan pendidikan siswa yaitu saat kelas 4, 8, dan 11.

AKMSK ini bertujuan untuk melihat kemampuan siswa dalam bernalar dalam menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar matematika (numerik) dan penguatan pendidikan karakter. AKMSK bisa dikatakan tidak beda jauh dengan Asesmen Konpetensi Siswa Indonesia (AKSI) yaitu program yang digunakan untuk memetakan capaian pendidikan guna memantau mutu pendidikan secara nasional perdaearah. AKSI sendiri merupakan padanan atau dapat dikatakan PISA (Programme for International Student Assessment) dan TIMSS (Trends in International Mathematic and Science Study) nya versi Indonesia dengan sistem sampling.

Saat ini program AKSI di lingkungan Kementerian Agama masih akan dilaksanakan, ini dibuktikan dengan adanya seleksi bagi guru-guru madrasah dan sekolah untuk jadi tim penyusun instrumen AKSI. Surat resmi untuk mengikuti seleksi tim penyusun instrumen AKSI juga telah sampai di madrasah tempat saya mengajar. Sayapun mencoba dengan semangat untuk mengikuti seleksi tersebut.

Pendaftaran secara online melalui google form pun saya ikuti. Poin terpenting dari pendaftaran tersebut adalah peserta seleksi harus membuat soal yang bersifat HOTS sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Selain itu juga harus membuat soal literasi sesuai pilihan. Kali ini saya memilih literasi numerasi. Untuk membuat soal literasi numerasi sayapun berselancar di dunia maya guna mencari refensi bagaimana bentuk soal-soal literasi numerasi.

Tanggal 27 Juni 2020 hasil seleksi tersebut diumumkan melalui WA dan email. Kalimat utama yang tertulis dalam pengumuman melalui WA adalah ucapan selamat telah lolos seleksi tahap I. Dari kalimat awal tersebut sudah membuat hati senang luar biasa karena mampu lolos bersaing dengan guru lain dari seluruh nusantara ini. Walaupun baru lolos pada tahap I saya sudah merasa senang, bahagia, dan terharu. Ucapan selamat dan dukungan dari teman se-madrasah dan lain madrasah menjadi nutrisi tersendiri bagi saya untuk memaksimalkan saata seleksi tahap II.

Seleksi tahap II dilaksanakan secara daring. Formulir dari google formpun menjadi pilihan panitia untuk menjaring guru-guru terbaik guna dijadikana tim penyusun instrumen AKSI. Tiga bagian dari form yang harus diisi adalah biodata, soal dan jawaban, serta pernyataan kesediaan. Yang menyita waktu dan pikiran adalah saat harus menyusun soal literasi tersebut (literasi numerasi). Dunia maya kembali sebagai acuan saya untuk mencari bahan-bahan untuk saya jadikan contoh. Usaha untuk mencari contoh soal literasi atau soal yang bersifat HOTS terus saya lakukan guna memenuhi kewajiban membuat dua soal pilihan ganda, dua soal pilihan ganda komplek, 2 soal benar salah atau checkbox, dan dua soal isian singkat. Tiga hari dari lima hari waktu yang disediakan sudah cukup bagi saya untuk membuat soal sesuai yang ditentukan. Soal-soal tersebut sudah siap untuk diunggah. Tautan google form-pun saya buka, biodata sudah saya isi semua, saat masuk ke bagian kedua yaitu bagian memasukkan soal-soal ternyata ada pentunjuk berupa tautan yang belum saya baca. Saya segera membuka tautan tersebut, betapa terkejutnya dengan petunjuk tersebut karena soal yang saya rancang ternyata tidak sesuai dengan petunjuk yang ada. Petunjuk mensyaratkan soal-soal yang dibuat adalah soal seputar materi kelas 1 sampai 3 SD, sedangkan soal yang saya buat adalah soal-soal literasi numerasi untuk anak SMP/MTs.

Dari kejadian tersebut menunjukkan bahwa ketelitian dan literasi saya harus ditingkatkan. Untungnya kejadian ini terjadi pada hari ketiga dari limahari yang disediakan. Masih ada 2 hari lagi untuk mempersiapkan penyusunan soal literasi numerasi. Dunia maya lagi-lagi menjadi acauan saya untuk menyusun soal-soal tersebut selain beberapa buku milik anak saya yang saat ini sedang sekolah SD kelas 4 naik ke kelas 5.

Dari kegiatan literasi digital melalui google dan buku-buku anak saya, akhirnya 8 soal berhasil saya buat dan saya kirim ke panitia seleksi. Pengumuman akan dilaksanakan empata hari setelah batas akhir pengumpulan soal-soal tersebut. Waktu empat hari tersebut saya pergunakan untuk meminta kemurhan dari Allah agar saya lolos seleksi tahap II (akhir) tim penyusun instrumen AKSI. Do'a setiap selesai sholat selalu saya lakukan karena tanpa do'a keinginan akan sulit untuk terkabul.

Tanggal 6 Juli 2020 merupakana tanggal yang paling ditunggu oleh peserta seleksi tim penyusun instrumen AKSI di Madrasah. Tim yang lolos nantinya bertugas untuk menyusun soal-soal AKSI yang digunakan di madrasah. Sore hari sekitar pukul 14.15 WIB saya membuka email, ternyata ada email yang masuk dan terlihat pada kalimat pertama ada kata-kata ucapan selamat. Sayapun yakin bahwa saya lolos seleksi ini, kata demi kata saya baca sampai dengan lampiran dari surat yang dikeluarkan oleh Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Kementerian Agama tersebut, dan nama saya jelas ada pada lampiran tersebut yaitu Zainul Abidin, S.Pd. MTs Negeri 1 Bojonegoro.

Lolos dari seleksi yang bersifat nasional merupakan kebanggan tersendiri sekaligus tantangan bagi saya untuk bisa bekerjasama bersama tim guna menyusun instrumen AKSI yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Harapan dari lolosnya dalam seleksi ini adalah nantinya dapat memperoleh sesuatu yang baru dan tentunya bisa memberikan kemampuan terbaik saya untuk kegiatan AKSI yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Agama. Selain itu keberhasilan ini juga semoga menjadi motivasi bagi teman-teman sejawat saya untuk terus bisa berkreasi dan berprestasi guna mengukir nama MTs Negeri 1 Bojonegoro di event-event yang lebih tinggi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ikut deg deg an membacanya. Dan jadi wawasan baru nih. Semoga sukses ya pak

07 Jul
Balas

Matur thank you Bu ...

07 Jul



search

New Post