Zakiah,SS

Zakiah, SS, mengajar di MTsN 3. Lima Puluh Kota...

Selengkapnya
Navigasi Web

Day 5

Day 5

“Ummi kemana hari ini?’ tanya Fathimah.

“Ke sekolah!” jawab ummi.

“Coba kalau ummi ngajar di sekolah Immah, ummi gak harus ke sekolah hari Sabtu!” selanya.

“Pindahlah Mi, biar ummi jadi ustazah. Ummi kan juga guru, bisa jadi ustazah. Ummi juga bisa jemput Immah langsung kan dekat, atau ummi jadi guru Tk juga boleh!’ katanya memberi pilihan.

“Ummi gak bisa jadi guru Tk soalnya ummi gak bisa nyanyi!” jawab ummi.

“Atau abi aja yang ngajar di sekolah Immah, kan nanti jadi ustad, abi kan sudah jadi ustad jug!”.

“Abang ajalah atau kakak yang jadi guru di sekolah Immah!’ usul ummi.

“Kakak masih lama tamat kuliah, nanti Immah udah gak di sana lagi!’ katanya.

“Kalau abang bisa juga!’ jawab ummi.

“Abang belum jadi ustad, abang kan gak bisa ceramah!” katanya beralasan.

“Abang bisa kok ceramah, nanti bisa jadi ustad juga, kan bisa belajar!” jawab ummi.

"Atau abi sama ummi sama-sama pindah ke sekolah Immah, jadi kemana-mana kita pergi bersama!"

Abi senyum-senyum saja mendengar ciloteh anak gadihnyo. Itulah dialog kami di teras sepulang dari masjid pagi tagi. Ummi sedang mengepel lantai dan abi membuang sampah ke depan.

Hari kelima di Ramadhan ini Fathimah harus tinggal atau ikut bersama abi karena ummi ke sekolah. Walaupun tidak mengajar karena siswa memang tidak masuk, ummi tak bisa pulang karena nunggu sampai absen siang jam 02.00. Kalau pulang dulu susah untuk balik lagi. Sore itu jalanan macet baik saat berangkat maupun akan pulang,

Apa insight hari ini?

Ummi kepikiran dengan hadist yang dibacakan abi selesai salat subuh tadi di masjid.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻭَﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻳَﺸْﻔَﻌَﺎﻥِ ﻟِﻠْﻌَﺒْﺪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ، ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ : ﺃَﻱْ ﺭَﺏِّ، ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻭَﺍﻟﺸَّﻬَﻮَﺍﺕِ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ : ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻴُﺸَﻔَّﻌَﺎﻥِ

Amalan puasa dan membaca Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi seorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya, maka keduanya pun diizinkan memberi syafa’at.” [HR. Ahmad, Shahih At-Targhib: 1429]

Sumber: https://muslim.or.id/39291-puasa-dan-al-quran-memberikan-syafaat-dengan-izin-allah.html Copyright © 2024 muslim.or.id

Dari hadist di atas ummi terpikir tentang kalimat “Al-Qur’an berkata: Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya”

Menahannya dari tidur di waktu malam. Kalimat ini menjadi bahan renungan bagi ummi. Ummi masih sangat sulit menahan kantuk untuk membaca Alquran di malam hari. Malah bersyukur banyak Jemaah masjid sekarang yang membaca alquran selesai salat subuh di masjid sampai masuk waktu syuruq. Sedangkan di malam hari tidak banyak alQuran bisa terbaca.

Ummi teringat kebiasaan waktu kecil yaitu tadarus Bersama di masjid dan surau. Mulai selesai salat tarawih sampai waktu sahur tak pernah berhenti terdengar orang membaca alquran dengan pengeras suara. Orang bergantian membaca Alquran tapi ada saja yang mempertahankan bacaaan sampai waktu sahur. Mungkin kondisi inilah yang dimaksud menahan dari tidur di waktu malam. Memang orang dulu memilih untuk tidak banyak tidur di malam hari untuk membaca Alquran.

Ummi juga teringat saat pernah ikut abi I’tiqaf di masjid. Tidur hanya sebentar, lalu membaca alquran dan salat malam. Tertidur sebentar lalu baca al Quran lagi, begitu seteruenya sampai masuk waktu sahur yang dilanjutkan dengan waktu subuh.

Sebenarnya budaya tadarus di masjid itu mesti dihidupkan Kembali karena banyak hal positif yang dilatih dan ditumbuhkan dari kegiatan tersebut.

Pertama, tadarus bersama di masjid menyemarakkan Ramadhan, syiar Islam tersebar, Susana Ramadhan terasa kental dengan terdengarnya suara alquran digaungkan dari berbagai masjid dan surau. Nuansa Ramadhan terasa hidup sepanjang malam. Keutamaan membaca alquran di bulan Ramadhan bisa dilakukan yaitu pahala dili[patgandakan serta menjadi syafaat di akhirat kelak.

Kedua, terjalinnya hubungan silaturahim, persaudaraan diantara peserta tadarus. Ummi teringat masa kecil, ada teman yang selalu semangat untuk ikut tadarus, rasanya Bahagia bisa saling menyemangati jumlah bacaan alQuran. Hal itu tentunya menumbuhkan rasa cinta kepada Alquran.

Ketiga, tadarus membiasakan kita membaca alquran tanpa bosan dan ngantuk, terasa indah dan membahagiakan. Hal ini insyaAllah memberikan dampak positif terutama bagi anak-anak.

Keempat, melatih mental kuat dan tidak manja. Tadarus di masjid atau surau sampai malam membutuhkan fisik an mental yang kuat. Udara dingin di malam hari, tertidur di masjid tanpa bantak dan Kasur bukanlah hal yang mudah bagi anak yang manja dan biasa tidur di Kasur yang empuk.

Begitulah sedikit alas an mengapa tadarus Bersama di masjid atau di sarau itu Kembali dihidupkan terutama bagi anak-anak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post