Zakiah,SS

Zakiah, SS, mengajar di MTsN 3. Lima Puluh Kota...

Selengkapnya
Navigasi Web

Melatih Anaka Rajin dan Sabar Melaksanakan Salat

Melatih Anak Rajin dan Sabar Melaksanakan Salat Sejak Dini

Tadi pagi saat mengajar di kelas jam pertama, tiba-tiba masuk anak yang datang terlambat.

“Permisi Bu, saya terlambat!”

“Kenapa terlambat Nak?”

“Terlambat bangun Bu!”

“Terlambat bangun? Salat subuhnya ada dikerjakan?”

“Biasanya ada Bu, tadi ndak Bu!”

“Lho, kenapa tidak salat? Kok ringan saja meninggalkan salat Naaak! Kalau memang terlambat bangun di masa yang akan datang, salat tetap harus dikerjakan ya, Nak!”

“Ya, Bu!” jawab anak.

Bicara tentang salat apalagi bagi anak-anak, memang harus menjadi perhatian khusus terutama bagi kita orang tua dan pendidik. Anak rajin dan sabar melaksanakan salat lima waktu bukan perkara serta merta dan mudah. Perlu Latihan sejak dini, contoh dari orang terdekat dan kontrol dari semua pihak. Menjadikan anak yang konsisten melaksanakan salat tepat waktu, tidak ringan dan mudah meninggalkan salat, serta ada rasa takut meninggalkan salat perlu usaha keras dan sungguh-sungguh.

Lalu bagaimana caranya melatih anak salat sejak dini? Semua kita hanya bisa berusaha, tentu hasilnya karena Rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Jadi doa agar dikaruniakan keturunan yang saleh, mendirikan salat dan taat pada Allah SWT harus selalu dilangitkan.

Pertama, menjadi contoh dalam melaksanakan salat

Cara mengajari anak shalat yang pertama adalah orangtua harus menjadi contoh langsung agar anak mengikuti apa yang dilakukan orangtuanya. Usia anak-anak merupakan masa saat mereka sangat lekat dalam memperhatikan atau mengamati serta meniru tingkah laku atau perilaku dari orangtua. Mencontoh adalah yang dilakukan anak. Mereka peniru yang sangat handal, tidak butuh waktu lama bagi seorang anak untuk meniru perilaku yang mereka lihat

Contoh teladan dari orang tua tentu sangat dibutuhkan anak sebagai figure yang selalu melaksanakan salat. Kita tak bisa marah dan keras menyuruh anak untuk salat jika kita sendiri tak melaksanakannya. Sedangkan sudah dicontohkan pun masih ada anak yang malas untuk salat apalagi kalau tidak dicontohkan. Kita diamanahkan untuk mengajak anak untuk salat, mengajak berarti ikut bersama kita. Bagi anak laki-laki tentu dicontohkan dan diajak anak sejak dini untuk selalu salat ke masjid. Sesampainya dimasjid anak tentu selalu berada disamping kita. Kita lah figurnya setiap akan salat. (bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post