Zakiah,SS

Zakiah, SS, mengajar di MTsN 3. Lima Puluh Kota...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pemilik Kafe yang Gigih

Pemilik Cafe yang Gigih Oleh: Zakiah,SS "Ini pesanannya Bu, silakan dinikmati!" "O, iya terimakasih Bu, dari tampilannya kelihatan enak Bu!" "Iya, sama-sama. Ini kentang goreng, ini saos dan yang ini tehnya Bu!". "Ok, saya nikmati ya Bu, pasti enaak!" sambil senyum. "Ok, silakan bayar Bu, mana uangnya?" "O, iya Bu, maaf lupa, ini uangnya Bu!" sambil menyerahkan uang mainan. "Terimakasih Bu, ini kembaliannya, dan ini kartu discount jika belanja lagi!" Ummi tersenyum melihat semangat dan cara Fathimah berjualan. Dia telaten menyusun mainannya menjadi sajian menu yang dia imajinasikan. Apa saja barang yang menurut dia menarik, selalu disimpan dengan baik. Perkakas rumah atau botol bekas ada saja manfaat baginya. Ada bekas jok mobil dari batu-batu dan potongan kayu, disimpan juga untuk mainannya. Dan dia akan mengiimajinasikan makanan tertentu dengan mainan tersebut. Ummi juga sedikit kaget ketiga dia memberikannkartu disc untuk belanja kembali, he he. Kalah telak ummi dari segi ilmu marketing. Ummi sesekali melihat layar laptop karena memang sedang mengetik. "Ummi, ayolah dimakan, pura-pura aja!" sela Fathimah membuat ummi tersadar. "Eh, iya Bu, nyam...nyam enaak, makasih Bu, makanannya enak!" "Ok, sama-sama!", katanya sambil mengambil nampan dan tempat makanan yg disodorkannya tadi. "Ummi ke sinilah, ummi mau pesan apalagi?" "Apa yang ada lagi Bu?" "Ada teh juga, Ibuk mau?" "Boleh Bu,satu aja?" "Ada roti juga, Ibu mau?" "Ok, mau satu Bu!" "Penjualnya gigih sekali menawarkan jualannya!" seru ummi sambil tersenyum. Begitulah keseharian ummi dengan Fathimah. Kadang sore kadang malam. Pokoknya harus ada waktu untuk bermain bersamanya. Ada saatnya ummi membacakan buku sambil Fathimah belajar membaca. Kadang ummi harus mencari pola gambar di you tube, boleh gambar binatang bisa juga gambar bunga lalu Fathimah mewarnai. Adakalanya main masak-masak atau main jual-jualan. Ummi harus bersedia menemani di sela-sela kerja rumah. Dia berimajinasi banyak hal. Ummi perhatikan, Fathimah suka sekali berjualan. Agaknya keseharian ummi di toko membentuk bakat bisnisnya, tapi dia lebih suka berjualan makanan. Mungkin karena kakak dan abang tidak di rumah lagi, jadi ummi dan abi lah yang jadi sasaran praktek mainnya. Dia akan bosan dan merajuk jika ummi tidak meluangkan waktu untuk bermain dengannya. Intinya Fathimah memang butuh teman bermain. Makanya dia senang sekali jika banyak teman perempuannya bisa fullday di sekolah. Dan dia akan sedikit kecewa jika teman yang fullday hanya teman laki-laki. Masa bermain dengan anak sebenarnya tidak lama. Kita memang perlu bersabar untuk bermain dengannya dan merancang bentuk permainan yang mengakomodir kesenangan dan bakatnya jika sudah kelihatan. Sambil bermain kita menceritakan banyak hal dan memperkenalkan nama-nama benda yang sedang dia mainkan. Mari bermain dan bercerita bersama anak. Payakumbuh, 24 Januari 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post