Zakiah,SS

Zakiah, SS, mengajar di MTsN 3. Lima Puluh Kota...

Selengkapnya
Navigasi Web

Seri Berkegiatan Bersama Keluarga H2

Remedi Zona 8 Berkegiatan Bersama Keluarga

Hari ke-2. Ahad November 2023

Membuat Es Krim

Fathimah suka sekali makan es krim. Dia juga bermimpi dan bercita-cita punya toko es krim lengkap dengan arena bermainnya. Dia juga sudah berimajinasi tentang bentuk dan warna tokonya. Pembicaraan tentang toko es krimnya sering muncul dalam dialog-dialog kami. Pernah suatu kali ummi bercerita bahwa abangnya yang sulung sudah tamat kuliah dan akan wisuda.

“Kalau abang sudah tamat terus ngapaian lagi Mi?’ tanyanya.

“Bisa cari kerja atau lanjut kuliah S2!” jawab ummi

“O, kalau gitu abang jadi asisten Immah aja di toko es krim Mi, jadi Immah tetap bisa sekolah dan abang yang buka toko!” katanya dengan santainya. Ummi tersenyum mendengar celotehnya. Ketika ummi ceritakan ke abi dan kakak serta abangnya semuanya jadi tertawa senang. Begitu antusiasnya dia ingin memiliki toko es krim

Kemarin keinginan untuk membuat es krim sendiri menjadi semakin mencuat.

“Ummi, kita buat es krim yok, Immah mau bikin es krim, kan mau jualan!” katanya sedikit memaksa.

“Bantulah Mi, beli bahannya!’ kata abi.

“Iya, insyaAllah, nanti kita beli bahannya ya!” jawab ummi sambil searching di internet cara membuat es krim.

“Coba lihat Immah mau es krim yang kayak apa?” tanya ummi sambil memperlihatkan foto es krim

“Yang ini Mi!”, katanya yakin.

“Benar yang ini Mi, pakai Nutella!” katanya.

MasyaAllah dia tahu jenis bahannya, luar biasa, ummi aja gak ada yang tahu dengan bahan yang dituliskan pada resep. Benar-benar sudah banyak perkembangan jenis dan macam es krim. Dulu hanya satu jenis tepung es krim, tinggal di mixer jadi deh es krim nya. Sekarang banyak sekali modelnya.

“Depan sana berhenti Bi, itu toko teman ummi khusus menjual bahan-bahan kue!” kata ummi saat pulang menjemput Fathimah dari sekolah.

Ummi pun turun diikuti Fathimah. Berbekal resep yang ummi baca di internet, ummi pun menyebutkan satu persatu bahan yang dibutuhkan. MasyaAllah harganya lumayan mehong, he he.

Immah mendingan beli es krim aja, kalau bikin malah lebih mahal berkali lipat kata ummi sedikit bergurau.

“Bikin ajalah, Mi, yang pentingkan pengalaman dia membuat es krim itu yang berarti, biarlah sedikit mahal!” kata abi.

“Ok, lah kalau begitu!” kata ummi kembali menuju toko tadi. Ummi pun membeli bahan yang dibutuhkan. Ketika ada bahan yang kosong Fathimah malah mewarkan yang lain.

“Cupnya yang kecil atau yang besar?” tanya ummi.

“Yang kecil aja Mi, ini cantik!’ katanya saat disodorkan pelayan toko. Fathimah ternyata tak terlalu ngotot, yang penting membuat es krimnya bisa dilakukan.

Sesampainya di rumah kami pun mulai menyiapkan segala sesuatunya.

Bikinya pakai apa Mi tanya Fathimah.

Hanya diblender aja semua bahan, lalu masukkan ke dalam cup terus simpan di frezzer 2 sa,[ai 3 jam jawab ummi.

“Kita mulai ya, Bismillah!”. kata ummi.

:Awalnya kita masukkan 200 gr whipping cream, lalu susu UHT 300 ml. Karena susu UHT yang ada sebanyak 1000 ml maka harus kita takar lag!”i kata ummi

“Kita takar pakai apa, MI?” tanya Fathimah.

“Kita pakai botol susu Immah waktu kecil, itu takarannya 160 ml jadi kita ambil aja dua botol susu kurang sedikit!” kata ummi.

“Setelah itu kita tambahkan skm 3 sachet. Terakhir coklat sebagai pengganti Nutella kata ummi.

“Nah, sekarang kita blender lagi ya, sekitar 10 menit kata ummi.

Fathimah dan Jannah memperhatikan ummi memblender bahan-bahan tadi. Rupanya Fathimah sudah berinisiatif mengambil cup yang di susun di atas baki.

‘Berapa buah cupnya Mi, tanya Fathimah antusias.

“Coba sepuluh aja dulu jawab ummi.

Selesai diblender, adonan es krim yang sudah berubah menjadi warna coklat itu pun ummi tuang ke dalam cup yang sudah disusun Fathimah.

“Hmm, harumnya Mi kayaknya enak bange!”t katanya sambil tersenyum senang.

“Iya, Alhamdulillah es krim nya sudah jadi. Sabar menunggu 2 sampai 3 jam ya, kita dinginkan dulu di freezer!” kata ummi.

“Iya, Mi!” jawabnya serentak.

Rupanya pas 10 cup terisi denagn es krim. Ummi pun memasukkan cup tersebut ke dalam toples tertutup dan menyimpan do freezer.

Baru setengah jam Fathimah sudah mulai bertanya.

“Lama lagi Mi, es krimya?” tanyanya antusias.

“Iya, minimal dua!” jam jawab ummi.

Akhirnya setelah sibuk dengan banyak kegiatan , es krim pun siap di santap. Fathimah dan sepupunya bergegas mengambil sendok setelah melihat es krim nya sudah padat dan dinggin.

“Hmm, Bismillah…enak Mi es krimnya!” kata Fathimah senang.

“Nanti kalau habis kita bikin lagi ya, Mi !”katanya.

Iya, tapi gak boleh sering-sering ya, nanti giginya sakit kata ummi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

19 Nov
Balas



search

New Post