Zakiyah, M.Pd

Guru Bahasa Inggris di SMKN 2 Cilegon dan Dosen di STIT Al-khairiyah Cilegon. Usaha Jasa Make-up dan MC. Menulis adalah hobi baru saya, semoga bisa menjadi Penu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rindu Terbalut Doa Episode 36

Rindu Terbalut Doa Episode 36

Hubungan Adisty dengan Narwan makin hari cintanya makin ranum, mereka sudah mulai menunjukkan rasa memilikinya juga rasa cemburu yang tak terelakkan. Sedang asik-asiknya menikmati kebersamaan dan romantisnya sepasang calon suami istri di The Great Asia Africa, tiba-tiba Adisty dikejutkan oleh seorang lelaki di depan Narwan. Bagaimana ekspresi Narwan melihat keakraban mereka?

Adisty sedang duduk santai bersama Narwan, seorang lelaki juga duduk di sebrang tempat duduk Adisty. Ia tidak henti-hentinya memandangi Adisty, Narwan pun ikut memandangi lelaki itu. "Lelaki itu siapa ya.. Kok memperhatikan Adisty terus?" Gumam Narwan dalam hati. Ia langsung menggandeng tangan Adisty, namun lelaki itu mendekatinya. Membuat Narwan terbelalak ketika lelaki itu menyapa Adisty. Dan Adisty melepaskan tangan Narwan yang sedang menggandeng nya, ia berdiri dan menyapa lelaki tersebut yang ternyata teman lamanya.

"Adisty? Ini Adisty kan?'

" Anton! Iya aku Adisty."

Keduanya terkejut bisa bertemu di The Great, Anton adalah teman sekolah SMA Adisty juga yang mengenalkan Narwan melalui Facebook. Mereka terlihat senang sekali, sudah lama tidak pernah bertemu sejak lulus sekolah.

"Hai apa kabar? MasyaAllah... akhirnya kita dipertemukan disini ya setelah puluhan tahun."

"Kamu disini sama siapa?" Tanya Anton, dari tadi ia melihat Adisty bergandengan dengan seorang laki-laki. Ia lupa itu Narwan.

"Hai.. Kamu lupa ya? Ini Mas Narwan yang kamu kenalkan di Facebook. Masih ingat kan dirimu yang merekomendasikan aku untuk berkenalan dan mendekatinya?" Ucap Adisty senang.

Narwan bingung apa yang disampaikan Adisty, kenapa ua menyebut-nyebut namanya.

"Oh jadi kamu berhasil dekat dengan nya?" Tanya Anton sambil manggut-manggut.

"Alhamdulillah.. Mas kenalkan ini teman sekolah adik." Ucap Adisty sekaligus memperkenalkan Narwan.

"Narwanto Atmojo, calon suami Adisty." Narwan sengaja memperkenalkan dirinya calon suaminya, ia cemburu melihat Anton yang tampan dari tadi memperhatikan Adisty terus.

"Lupa denganku ya Mas? Aku Anton Dermawan, kita pernah bertemu 4 tahun lalu di Jakarta acara Exhibition."

"Oh iya betul Kang Anton dari Banten ya, aku baru ingat. MasyaAllah gimana kabarnya Kang Anton?" Ujar Narwan setelah mengingat-mengingat.

"Alhamdulillah baik Mas. Sekarang tambah gagah saja Mas, hehehe.. " Ujar Anton.

"Ah bisa saja, perasaan dari dulu sama saja, hahaha.." Canda Narwan.

"Tahu tidak Mas, kita bisa sedekat ini berkat Anton loh Mas." Ucap Adisty.

"Kok bisa?" Tanya Narwan.

"Bisa dong, hehehe... "Ujar Adisty.

"Ceritanya begini Mas, aku tahu Adisty masih jomblo, aku jadi ingat Mas Narwan sama-sama jomblo, hehe...makanya aku rekomendasikan Adisty untuk berkenalan dengan Mas via Facebook. Aku berani memberikan nama Mas, karena aku sudah kenal siapa Mas. Gitu ceritanya Mas." Jelas Anton

"Hahaha... Oh gitu ceritanya. Pantesan adik kok ngebet Mas dan yakin banget sama Mas, padahal belum kenal dan belum pernah bertemu selama 3 tahun." Ujar Narwan dan semua tertawa.

"Iih Mas bikin malu adik saja. Hahaha... "

"Selamat ya Dis... Kamu hebat berhasil mendapatkan pujaan hatimu." Ucap Anton sambil memberikan selamat dengan mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Thanks ya sudah support aku, kalau aku tidak mendengar saranmu mungkin aku belum bisa jadi calon istrinya." Ucap Adisty sambil menggandeng tangan Narwan dengan manja.

"Senang aku melihatnya, sekali lagi selamat ya semoga kalian langgeng. Jangan lupa undang aku ya kalau nikah."

"Siap kang Mas bro, oh iya aku minta nomor teleponnya ya." Kata Narwan.

"Ada di Adisty sudah save nomor nya." Jawab Anton.

"Kamu disini sama siapa Ton?" Tanya Adisty.

"Aku sama temen-temen, aku lagi ada kerjaan di Bandung sampai akhir tahun ini." Jawab Anton.

"Oh ya, nanti kapan-kapan mampir dan main ke rumah ya kita ngopi bareng." Ucap Narwan.

"Wah boleh tuh, siap Mas.. Nanti aku kabari ya, kalau ada waktu pasti aku akan berkunjung ke tempat Mas." Jawab Anton.

"Sukses ya Anton... Moga kerjaanmu lancar dan berkah." Ucap Adisty.

"Aamiin.. Makasih ya. Baik silahkan dilanjut itu teman-temanku, aku pamit ya. Semoga kalian bahagia selalu." Ujar Anton, lalu ia meninggalkan mereka berdua lagi.

Adisty dan Narwan saling memandang dan tersenyum, dan tertawa bersama. Entah apa yang mereka tertawakan.

"Aku tahu Mas tadi cemburu ya...?" Ledek Adisty.

"Siapa bilang Mas cemburu?" Kilah Narwan tidak mengakuinya.

"Aku yang bilang, hehehe..."

"Dari mana adik tahu Mas cemburu?"

"Wajah Mas pertama kali melihat Anton mendekatiku, dan Mas langsung memperkenalkan Mas calon suamiku, hahaha.. Hayoo ngaku?" Goda Adisty.

"Hmmm... Ngaku tidak ya...? Hahaha..." Goda Narwan.

"Ayoo ngaku, ngaku tidak nih, kalau tidak adik cubit nih.." Goda Adisty sambil mencubit lengan Narwan dengan mesra.

"Aduh.. Aduh... Sakit dik. Iya ya... Mas ngaku nih, iya."

"Hahaha... Senengnya aku lihat Mas cemburu."

"Terus ledekin Mas... Adik puas banget lihat Mas cemburu."

"Hahaha... Mas kenapa tadi cemburu?"

"Dia menatapmu tidak berhenti-henti dik, malah berani mendekati lagi."

"Yakin itu saja?"

"Ada yang buat Mas kesal juga, adik berani melepaskan tangan Mas hanya untuk menyapanya."

"Mmmm... Maaf ya mas, tadi adik spontanitas saja sih. Tidak ada maksud apa-apa. Selama ini kita hanya chat via grup WA saja Mas, kita belum pernah bertemu sejak lulus SMA. Makanya tadi adik surprise banget, hehe.."

"Iya ya Mas paham kok dik."

"Cie cie... Dari tadi di cari-cari ternyata mojok disini, hahaha.." Ungkap Dian dan Alena kompak.

"Hahaha... Iya dong Mas juga ingin menikmati keindahan The Great ini bersama calon istri tercinta Mas." Ucap Narwan sudah tidak malu lagi depan saudaranya sambil memeluk bahu Adisty mesra.

"Ehemmm... Eheemm... " Dehem tante Tri dari belakang Narwan.

"Eh ada tante dan om, hehe... " Ujar Narwan sambil melepaskan pelukannya pada Adisty

"Lanjutkan Wan! Hehe.." Ujar Tante tersenyum.

"Ayo foto bareng lagi, mumpung viewnya bagus nih!" Ujar Alena.

"Cantika sini sayang foto deket tante." Ujar Adisty

"Papa foto dulu sini." Ajak Alena pada suaminya.

Mereka berfoto ria bersama dan menikmati rekreasi nya sampai puas, sebelum mereka kembali ke rumah masing-masing. Om dan tante sekeluarga pulang ke Bekasi, Alena dan Sandi ke Jakarta dan Dian ke Bogor. Hanya keluarga terdekat saja yang bisa datang ke rumah Narwan untuk saat ini. Keluarga besar Semarang kemungkinan akan hadir pada waktu pernikahan Narwan dan Adisty.

Bersambung

#Tagur hari ke 128

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post