(Tantangan Gurusiana.Hari ke-18)

Maraknya terjadi kenakalan remaja saat ini, dimulai dari rumah tangga, di sekolah maupun di masyarakat. Orang tua sudah merasa kesulitan untuk mendekati si anak. Si anak lebih percaya dan lebih dekat dengan temannya dari pada orang tuanya sendiri. Jika terjadi perilaku tidak baik dalam rumah tangga, sang ayah sering menyalahkan ibu dan sang ibupun sering menyalahkan ayah sehingga terjadilah pertengkaran yang berulang-ulang di hadapan anak, sehingga si anak menjadi bingung. Si bapak bersikap keras kepada anak dengan tujuan untuk menghindari pergaulan bebas, sedangkan ibu sendiri menyembunyikan kenakalan anak di depan sang ayah. Bahkan ada orang tua yang berusaha untuk mempengaruhi si anak untuk harus berpihak kepada ayah atau ibunya.

Dinyakini oleh pakar perkembangan anak bahwa pola asuh orang tua merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pola asuh yang berbeda antara kedua orang tua dapat menyebabkan anak menentang, bahkan dapat meresahkan masyarakat karena ulah perbuatannya.

Supaya si anak tidak bingung, dan tidak menentang sebaiknya dilaksanakan pola asuh demokratis, dimana orang tua tidak otoriter, dan tidak pula permisif (serba boleh), sehingga dapat menumbuhkan hubungan orang tua dengan si anak lebih sehat dan akrab.

“Bukittinggi, 18 September 2020”