Jika dihitung tidak terhitung banyak orang yang telah menasehatiku, baik orang tuaku, saudaraku maupun teman-temanku. Aku orangnya keras kepala, mau menang sendiri, egois dan tidak mau menerima nasehat dari manapun datangnya. Aku menyadari bahwa itu merupakan kekuranganku. Namun hatiku sampai saat ini belum terbuka untuk dinasehati. Aku tergoda, terpesona dengan segala kesenangan dunia yang aku miliki. Apa yang tidak aku punya, istri kaya, jabatan, dan kendaraan mewah juga aku punya.

Semua nasehat hanya masuk telinga kananku dan keluar di telinga kiriku. Temanku pernah mengatakan” tunggu saja teguran dan azaban Allah” baru kamu sadar.

Pada awalnya saya tidak percaya omongan teman-teman tersebut. Tidak lama setelah itu, apa yang dikatakan temanku itu benar-benar terjadi. Teguran Allah datang secara tiba-tiba. Saat itu aku mengemudi mobil baruku dengan kecepatan yang tinggi bertabrakan dengan mobil yang juga berkecepatan tinggi, akhirnya mobilku terjatuh kejurang yang dalam. Aku bisa diselamatkan 2 jam setelah kejadian, dengan kondisi tidak sadarkan diri dan kedua kakiku patah dan seluruh tubuhku luka berat, untung aku masih hidup.

Sejak itu aku betul-betul menyesal tidak ada guna kekayaan dan kesenangan yang aku miliki, namun semua itu membuatku lupa diri. Umur yang tinggal ini akan aku pergunakan untuk menyesali semuan kesalahanku dan bertaubat kepada Allah SWT.

“Bukittinggi, 7 September 2020”