(Tantangan Gurusiana.Hari ke-22)

Pencapaian tujuan pembelajaran merupakan harapan setiap pendidik. Peserta didik tidak hanya mampu menguasai materi pelajaran, bahkan juga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun dimasa pandemi ini tujuan pembelajaran itu akan berjalan sesuai dengan situasi dan kondisi. Ketuntasan materi bukan lagi menjadi tujuan.

Beragam kendala dan rintangan yang dirasakan oleh majelis guru, terutama wali kelas, yang harus siap menerima kondisi siswa apa adanya. Siswa yang ada dalam kelas akan berbeda-beda kesanggupan untuk belajar daring.

Wali kelas harus bisa memetakan keadaan siswa mana yang betul-betul bisa belajar daring, dengan artian punya HP dan jaringan internet yang baik, mana siswa yang setengah bisa, maksudnya ada punya HP tetapi itu tergantung kepada jaringan internet yang hilang timbul. Dan mana pula siswa yang betul-betul tidak bisa belajar daring, karena tidak punya HP/android karena latar belakang tidak mampu memilkinya.

Untuk melayani tiga kelompok siswa tersebut tentu banyak suka dukanya. Sukanya dapat dirasakan ketika berhadapan dengan siswa yang tidak punya masalah dan juga bisa sering kontak dengan orang tuanya. Dukanya ketika berhadapan dengan siswa yang bermasalah dan tidak punya HP lantaran tidak mampu memiliki HP. Dalam hal ini siswa dapat belajar dengan cara menjemput dan mengantar tugas ke sekolah pada jadwal yang telah disepakati dengan orang tua.

Ada juga siswa yang belajar/privat secara gantian di sekolah lantaran tidak bisa memahami materi pelajaran, karena belum dijelaskan oleh guru yang bersangkutan. Tapi disaat itu pula, guru berkesempatan untuk bisa berbagi, dengan cara membelikan HP, terhadap siswa yang betul-betul tidak mampu memilki HP.

“Bukittinggi, 22 September 2020”