Sebuah ungkapan dari salah seorang narasumber Pelatihan Sabu Sagu yang diselenggarakan oleh Media Guru Indonesia bekerjasama dengan Paud Talk pagi ini, Andi Muhammad Yasin membuat saya tertampar. Beliau menyebutkan sebuah ungkapan "Penulis Egois". Saya tertampar karena merasa saya pernah menjadi penulis egois itu.

Beliau lebih lanjut memaparkan maksud beliau dengan "Penulis Egois" adalah penulis yang nulis sendiri, dibaca sendiri, kadang ketawa sendiri atau menangis sendiri membaca hasil tulisannya. Yah, tepatnya menulis untuk konsumsi pribadi tanpa mem-publish hasil karyanya.

Saya ingat awal mula saya mulai belajar menulis. Tulisan-tulisan saya hanya saya simpan di dalam laptop atau handphone. Bahkan sudah banyak yang hilang. Dan betul saya menjadi penikmat tunggal tulisan saya. Benar-benar egois bukan? Bahkan mungkin saja, tulisan yang kita anggap biasa saja justru memberi inspirasi, motivasi atau manfaat untuk orang lain.

Yah, banyak diantara kita yang malu membagikan tulisan-tulisannya karena alasan tidak percaya diri, termasuk saya. Atau merasa tulisannya jelek. Atau takut tidak ada yang suka dengan hasil tulisan kita. Kita tidak akan pernah tahu seberapa besar manfaat tulisan kita untuk orang lain jika kita tidak mulai membagikannya sekarang. Jadi, ayo kita memulai. Barakallah