Sudah lama aku tahu nama ini. Dari media televisi yang sering menyebutkan namanya dalam satu pemberitaan tertentu.

Konon orangnya pintar dan kritis. Tapi seperti apa pintar dan kritisnya, aku kurang tahu persis karena tidak pernah mengikuti kiprahnya secara intens. Maklum, banyak orang pintar di negeri ini.

Sampai petang tadi ketika istriku di hpnya memutar video ceramahnya di markas FPI. Gila, hebat benar ini orang. Bagaimana dia mengupas perihal ekonomi. Baik nasional dan dikaitkan dengan regional dan global.

Sayang, videonya hanya berisi foto-foto dirinya dalam berbagai pose. Tidak berupa gambar bergerak. Karena khawatir jangan-jangan yang sedang ceramah sesungguhnya orang lain tapi dinisbatkan kepada nama beliau, maka segera kuputuskan untuk memastikannya. Aku tidak mau keliru. Kecele.

Segera kunyalakan smart tv yang sehari-hari jarang dinyalakan. Kubuka youtube dan kuketik Ichsanuddin Noorsy. Kutonton tiga video. Dua di kampus di depan mahasiswa. Satu di NET TV berupa wawancara.

Masya Allah, betapa sangat menguasainya dia atas topik-topik ekonomi dan keuangan yang dibicarakannya. Begitu kritis dan tajam analisanya. Didukung data dan referensi yang mantap. Sudah begitu, elok juga keislamannya. Sungguh, kaum muslim Indonesia layak bangga memilikinya.

Sayang, ada tidak enaknya juga habis menonton video-videonya. Karena hatiku jadi sangat galau. Karena jadi tahu betapa ekonomi kita, ketahanannya, sungguh sangat rentan dan riskan. Karena kebijakan-kebijakan penyelenggara pemerintahan yang tidak sepenuhnya berdaulat, melainkan tersandera oleh kepentingan-kepentingan negara besar. Khususnya Amerika. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi Indonesia dari makar para durjana.