Perjuangan untuk masuk sekolah khususnya ke tingkat SLTP dan SLTA untuk tahun ini sungguh beda. Kalau dulu kita bisa online sendiri di rumah atau mengantar berkas ke sekolah untuk minta operator mendaftarkan ke sekolah yang di mau. Dengan tidak banyak kendala hasilnya cepat sesuai dengan kenyataan yang ada. Tetapi tahun ini, PPDB online yang dilaksanakan sungguh ‘merepotkan’. Di mulai dengan adanya pra pendaftaran untuk calon siswa yang dari luar provinsi/ Paket B, tes minat bakat, lalu mendaftar dengan kategori (zonasi/ regular/ tahfiz/ prestasi/ Anak Guru)

Untuk kategori zonasi, yang tinggal dengan jarak 2 km atau lebih, tidak bisa di terima. Karena terlalu jauh. Kalaupun bisa harus punya surat domisili yang di dapat dari RT/RW/setempat. Itupun akan di cek dan di verifikasi oleh Tim PPDB provinsi kebsahan suratnya. Bila terbukti tidak benar atau tinggal di alamat tersebut kurang dari 1 tahun, maka akan di coret, tidak masuk nominasi.

Memang ada jatah untuk tahap 2 mendaftarnya bila tidak masuk di tahap 1. Tetapi banyak pula persyaratannya. Akhirnya siswa yang merasa pesimis tidak akan ikut di tahap 2 tetapi akan mencari alternative sekolah swasta, Karena jadwal waktu sekolah sudah dekat. Ada juga tetap ikut mendaftar di tahap 2 dengan berbagai cara. Ada yang meminta piagam tahfiz pada guru mengaji di sekolahnya dulu, ada yang tetap meminta surat domisili, atau yang lain.

Untuk ke SMK ada ujian minat bakat untuk menentukan jurusan yang di ambil sebelum mendaftar ke SMK yang di tuju. Persentase nilai Tes minat bakat lebih tinggi dari nilai konversi rapor dan bobot. Menjadi dilema lagi untuk tes tersebut. Karena belum tentu anak yang keinginannya kuat di satu jurusan menguasai materi yang di ujikan. Bisa jadi akan melenceng ke jurusan lain yang dia kurang suka.

Walau bagaimanapun, Dinas Pendidikan dan jajarannya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat PPDB tahun ini berjalan baik. Kendala dan masalah pasti ada, mudah mudahan bisa dengan cepat di selesaikan. Dan tahun depan bisa lebih baik dari sekarang. Semoga..

Air tawar, 12 Juli 2020