Tagur ke 29

Berpeganglah

Perumpamaan manusia dalam menjalani suatu pekerjaan dan beraktifitas tentu pasti ada rintangan dan halangan agar apa yang hendak dicapai itu bisa berhasil di ujudkan. Ada pekerjaan itu yang memiliki resiko yang sangat tinggi seperti orang yang bekerja di kantor PLN yang bagian lapangan, ketika hujan deras, angin kencang pohon jatuh menimpa batang listrik, tentunya petugas memanjat batang listrik, ketika memanjat batang listrik tersebut tentunya ia memakai alat dan tempat pegangang yang kuat. Ketika pengangan yang dipegang itu kokok dan kuat maka ia tidak akan jatuh kebawah.

Ketika manusia secara kodratnya telah beriktiar dengan sekuat tetanaga dan berpegang kepada alat yang kokok seperti petugas PLN tadi akan tetapi jatuh juga kebawah berarti itu memang sudah takdir Allah Swt. Mungkin saja alat tersebut menurut logikanya sudah kuat dan kokoh tapi pada sisi lain ada yang kurang pas.

Berkenaan dengan masalah berpegang diatas itu adalah suatu ibarat yang menandakan pengangan manusia didunia , senentara ada satu ibarat lagi yang kita harus yakinkan dan dan kita percayai kepada siapa kita harus berpegang dalam hidup didunia dan akhirat.

Hal ini bisa kita ibaratkan dalam kehidupan didunia seperti :

1.Berpegang kepada cahaya, maka cahaya itu akan padam

2.Berpegang kepada tali, tali itu akan putus

3.Berpegang kepada manusia, manusia itu lemah dan akan matu

Inilah gambaran manusia dalam prinsip dirinya untuk menganalalisa kepada siapa ia harus berpegang. Bagi kita orang muslim yang beriman tentunya sangat meyakini bahwa Allah Swt itulah tempat berpegang dan mengantungkan segala urusan hidup didunia dan akhirat. Mari kita ambil i'tibar

13 februari 2022

Zunaldi