Tagur ke 10

Gubuk masa kecilku

Pada waktu amak dan apak tinggal dan menetap di kampuang Boncah Darusalam Desa Balai Rupih Simalanggang Kecamatan Payakumbuh, ketika itu apak dan amak dan kami bertiga kakak beradik yusmi, zunaldi, dan yulmida. Saat itu mak etek menyuruh apak dan amak tinggal disebuah rumah, yang rumah tersebut sangat memprihatinkan, ketika malam tiba dan rembulan bersinar dari atap rumah tembus kedalam rumah cahayanya, begitu juga dindingnya, bahkan lantai rumah pun juga tembus kebawah, angin pun nampak membawa sampah dari lantai tersebut, sedih memang ketika itu .

Yusmi adalah anak yang tertua dari anak bapak zamri dan ibuk rahimadiyah yang ketika itu berusia sekitar 5 tahun, zunaldi anak yang kedua berusia ketika itu 4 tahun, dan yulmida berusia ketika itu 1 tahun, apak dan amak ketika itu bekerja sebagai petani, kadang tugkang pankas rambut, kadang bekerja kuli mengaspal jalan , mengail belut dan sebagainya yang penting kebutuhan keluarga terpenuhi, akan tetapi kehidupan bapak zamri dan ibuk rahimadiyah berada dalam keadaan fakir dan miskin, selalu berada dalam kekurangan,dengan kata lain keluarga termiskinlah ketika itu dan sebagai penerima zakat setiap ramadhan datang.

Berhubung karena kehidupan setiap hari semakin susah ketika berada Boncah Darussalam Balai Rupih Simalanggang, akhirnya bapak zamri dan ibuk rahimadiyah membawa pindah anak anaknya tinggal ke kampung nenek yaitu ke Domang diperkirakan pada tahun 1977. Di domang Desa Balai Rupih Simalanggang itulah bapak zamri dan ibuk rahimadiyah mendirikan sebuah gubuk kecil, disitulah kami tinggal bersama.

Suatu kisah yang sangat berkesan dan menjadi pelajaran yang berharga sampai saat ini ialah ketika apak dan amak mendidik kami bertiga dengan keras dan tegas dan bijaksana, diusia kami 7 tahun dan 6 tahun amak dan apak meberi tugas dan tanggung jawab kepada kami yaitu jika yusmi memasak nasi dan air zunaldi membersihkan gubuk dari dalam sampai halaman dan sebaliknya, sementara itu adik kami yulmida yang berusia sekitar tiga tahun waktu itu kami bergantian mengasuhnya,amak bersama bapak pergi kesawah ke ronah namanya.

Bertahun tahun keluarga bapak zamri dan ibuk rahimadiyah hidup digubuk yang kecil itu, yusmi sebagai anak tertua disekolahkan di sd 3/77 Tabing Ranah Nagari Simalanggang. Pada usia 9 tahun yusmi dan dua orang adiknya kembali dibawa pulang ke Boncah Darussalam Balai Rupih Simalanggang atas permintaan mak etek ( mamak dari yuniar) menepati gubuk yang dulu pernah ditempati, namun kehidupan masih seperti yang dulu berada dalam keadaan fakir dan miskin. Puncaknya adalah pada tahun 1986 keluarga bapak zamri dan ibuk rahimadiyah diuji oleh Allah Swt dengan sakit sekeluarga, sakit yang sangat parah, baoak zamri sakit parah, ibuk rahimadiyah selama bebera bulan tidak tau siapa dirinya keluarga dan masyarakat yang lain merasa bersedih dan menagis setiap hari, sakit yang diderita itu berlangsung selama 6 bulan, alhamdulillah pada bulan ketujuhnya seluruh penyakit disembuhkan oleh Allah Swt. Sementa waktu itu bapak zamri dan ibuk rahimadiyah mempunyai anak kecil yaitu gusti mardeni, karena ibuk rahimadiyah sedang sakit parah waktu itu maka deni dususui oleh tek inab namanya adik dari ibuk rahimadiyah yang sekarang telah tiada. Alfatihah.

Dengan perjalanan hidup yang begitu panjang dan dengan takdir Allah, kesabaran dan ketabahan bapak zamri dan ibuk rahimadiyah Allah bukakan jalan keluar dari ujian kehidupan dan dibukakan pitu reski dari Allah. Alhamdulillah dari 12 orang kakak Beradik yang hidup 10 dari anak bapak zamri dan ibuk rahimadiyah tamat sd, sekolah dipesantren, sepulunya tamat IAIN (UIN), sepulunya jadi guru dan dosen, 4 orang sudah magester agama dari perguruan tinggi yang berbeda termasuk tamatan malaysia UKM. Alhamdulillah dulu keluarga bapak zamri dan ibuk rahimadiyah tinggal di gubuk yang kecil dan sekarang sudah menjadi sekolah dan asrama tempat generasi muda belajar yaitu smp, sma islam , dan pondok pesantren al zamriyah boarding school ahlul quro. Barakallahulana.

25 januari 2022

Zunaldi