Tagur ke 90

Orang yang stabil dalam hidup

Kita menyaksikan didalam kehidupan bermasyarakat berfariasi cara pandang, pendapat, serta kesimpulan seseorang dalam memandang konsep kesetabilan dalam hidup. Ada yang berprinsip ia bisa stabil dalam hidupnya ketika ia mempunyai harta yang banyak, sehingga ia bisa mendapatkan apa yang diinginkan bisa memuaskan segala hajatnya. 

Sementara itu ada orang yang merasakan suatu kesetabilan dalam hidupnya manakala berada dalam kondisi punya harta, punya anak, punya segala sesuatunya, dan tidak punya masslah ataupun penyakit yang berarti dalam keluarganya. 

Namun ada juga yang merasakan kesetabilan dalam hidupnya manakala keadaannya dalam kondisi tidak punya apa apa hidup dalam keadaan fakir dan miskin, akan tetapi ia tidak mau hidup meminta minta kepada orang lain, ia merasa punya kecukupan walaupun jauh dari kecukupan. 

Dari berbagai ungkapan tentang perasaan stabil yang muncul dari berbagai orang tentu menginspirasi kita untuk menegok yang sebenarnya sesuai dengan tinjauan agama islam dengan notabenya kesetabilan kita dalam hidup.

Pertanyaan penting yang perlu kita jawab adalah apa itu stabil, satabil adalah merasa seimbang selalu dalam berfikir, berbuat, bertindak, bersikap, hal ini teralisasi dalam hidupnya,  seperti ungkapan sederhana terhadap perkaraan "Ado indak manyusah, indak ado indak gelisah" tampilanya selalu dilihat oleh orang seolah tidak ada masalah dalam kehidupannya. Apakah itu lantaran bisa membawakan?  Orang kita bilang pandai baminyak air. 

Sebenarnya konsep dari stabil dalam hidup itu adalah dekat dengan Allah taat beribadah, hatinya akan suci, sehingga hatinya selalu diberikan ketenangan oleh Allah, sehingga hidupnya pun diberkahi okeh Allah dan hidupnyapun berkembang sesuai apa yang terpatri dalam hatinya. Barakallahulana. 

Zunaldi.