zuni

Guru SLB Maarif Muntilan Magelang Jawa Tengah...

Selengkapnya
Navigasi Web

Patah Hati (Gadis Berkerudung Putih)

Patah Hati

Setiap kali melihat gadis hitam manis itu perasaan Rudi terasa dag dig dug. Ada rasa yang beda. Darah seakan mengalir lebih cepat. Begitu juga setiap hari ingin selalu bertatap muka atau sekedar melihat dia ketika pergi mengaji bersama teman-temannya.

Narimah nama gadis hitam manis itu. Kerudung putih selalu dikenakannya. Dari sorot matanya terlihat bahwa Narimah seorang gadis desa yang masih lugu. Angan Rudi pun melayang. Ingin sekali dapat meminangnya beberapa tahun kemudian. Dialah gadis impiannya yang selama ini dicari.

Sayang sekali gadis itu terlalu pendiam. Rudi pun belum berani menyapanya. Mungkin perlu dipikirkan cara untuk mendekatinya sampai gadis itu memahami maksud hatinya.

Hari-hari berlalu tanpa ada perubahan di hati Rudi. Selama ini tak pernah dia rasakan perasaan yang berbeda ketika menemui seorang gadis. Hanya Narimahlah yang mampu mengusik hatinya yang lama dingin membeku.

Entahlah Narimah memiliki magnet berkekuatan berapa Tesla. Betul-betul hati Rudi teracuni hingga setiap hari harus melihat Narimah. Ada sesuatu yang kurang bila sehari tidak berjumpa dengannya.

Wawan, teman akrab Rudi dimintai pertimbangan tentang surat untuk Narimah.

“Wan, menurutmu bagaimana si Narimah itu?” tanya Rudi pada sahabatnya suatu pagi.

Pertanyaan yang tak pernah disangka oleh Wawan. Dalam hati, Wawan merasa cemburu karena ternyata sahabatnya menjadi saingan berat untuk mendekati Narimah.

“Wah dia sih istimewa. Gak neka-neka, cantik luar dalam deh, suer!”

“Yang benar saja. Aku jadi ingin segera mendekatinya. Dia memang tidak seperti perempuan lain. Ada aura yang lain, menurutku,” kata Rudi kegirangan.

Rudi berbahagia sekali sahabat dekatnya sangat mendukung niatnya.

“Tapi, Wan, aku gak berani kasih surat ke dia, gimana jika aku minta tolong sampaikan ke Narimah?”

“Itu sih perkara kecil, mudah, siap sewaktu-waktu,” jawab Wawan mantap.

Keduanya pun tertawa.

Dengan segenap kekuatan, maka ditulislah sepucuk surat untuk sebuah nama, Narimah.

***

Ketika Narimah ke musala, Wawan pun mendekatinya. Dari dalam saku baju kokonya terselip sepucuk surat beramplop putih.

“Mah, Narimah!” panggil Wawan pada gadis hitam manis yang masih bermukena.

Narimah pun menoleh.

“Sini!” ajak Wawan hampir tak terdengar.

Musala yang tiap hari dikunjungi Narimah dan Wawan itu pun menjadi saksi biru disampaikannya sepucuk surat cinta Rudi pada Narimah.

“Ini ada nawala. Dari seseorang,” bisik Wawan takut terdengar jamaah lain.

“Dari siapa?”

“Sudah nanti dibaca di rumah saja. Kau akan tahu sendiri,” balas Wawan dan segera berlalu.

Wawan sebenarnya memiliki perasaan yang sama dengan Rudi, terhadap Narimah. Sahabatnya ternyata lebih dulu menyampaikan perasannya pada Narimah.

Gagal sudah harapannya memiliki Narimah, gadis desa yang hitam manis dan cantik luar dalam. Pantas saja jika guru ngajinya dulu ingin menjadikannya sebagai anak angkat. Mungkin kecerdasan narimah juga terbukti.

Ah Narimah, Narimah, kau membuat klepek-klepek banyak lelaki!

Satu hari setelah surat disampaikan pada Narimah, ada perubahan pada diri gadis berkerudung putih itu. Rupanya Narimah kurang begitu suka dengan surat yang diberikan padanya. Bukan masalah perasaan Rudi, tetapi karena pengalaman keluarga Narimah yang broken home menyebabkan dia berhati-hati terhadap lelaki mana pun.

Narimah memang bukan tipe perempuan yang mudah percaya pada rayuan lelaki. Diam-diam Narimah memiliki pengalaman psikologis yang begitu berat. Ibunya hampir tiap hari mendapat perlakuan kekerasan dari bapaknya hingga bayangan itu pun melekat di hati Narimah.

“Mah, bagaiamana suratnya?” tanya Wawan sore itu mengagetkan Narimah yang sedang membaca Al-qur’an di musala setelah salat berjamaah usai.

Narimah menghentikan bacaannya. Didekapnya erat Al-qur’an yang dibawanya.

“Sudah saya tulis balasannya. Nanti saya titipkan sampeyan ya?”

“Ya nanti jamaah isya’ jangan lupa dibawa ya,” pinta Wawan.

“Eh, ya, gimana, diterima ya?”

Narimah hanya tersenyum malu.

Sesuai dengan janji Narimah, surat balasan itu pun dititipkan pada Wawan.

“Segera sampaikan padanya ya,” pinta Narimah sambil tersenyum.

Beberapa minggu kemudian, Wawan pun menemui Narimah kembali.

Wawan bercerita masalah Rudi pada Narimah.

“Gara-gara kamu Mah, Rudi sekarang malas sekolah, malas apa pun. Dia pingin pergi jauh untuk melupakanmu. Bahkan kemarin dia berusaha menenggak baygon cair. Wajahnya jadi kuyu, pucat, tidak memiliki semangat hidup pokonya,” kata Wawan dengan mimik serius.

Bahkan Rudi hampir didrop out dari sekolahnya yang tinggal beberapa bulan lagi,” kata Wawan ikut prihatin.

“Ya Allah, yang bener saja. Masa sampai sebegitunya, mau bunuh diri segala.”

“Ya benerlah. Makanya dia itu patah hati sepatah-patahnya, hingga sulit mengembalikan serpihan hatinya yang telah hancur.”

“Bahkan bapak ibunya juga sudah kewalahan harus bagaimana mengembalikan semangat hidupnya.”

“Aduh aku kok jadi merasa bersalah sekali, Wan.”

Narimah menutup wajahnya. Tidak tahu harus berkata apa setelah mengetahui nasib Rudi yang telah dikecewakannya. Padahal maksud suratnya adalah belum ingin punya pacar sebelum bekerja. Ini tekad hati Narimah setelah mengetahui kondisi bapak dan ibunya yang pisah.

“Sudahlah Wan, tolong sampaikan rasa maaf saya pada Rudi, ya. Saya tidak bermaksud menolak, tetapi ingin punya pekerjaan dulu baru mikir pacar atau jodoh.”

Gadis hitam manis berkerudung putih yang setiap sore dilihat Rudi ketika bekerja di bengkel itu ternyata menolak cintanya, dialah Narimah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

16 Apr
Balas

Anda pengunjung pertama kali blog saya, terima kasih atas supportnya...

16 Apr

Anda pengunjung pertama kali blog saya, terima kasih atas supportnya...

16 Apr



search

New Post