Istilah ini sering dilontarkan oleh guru kepada muridnya, jika tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan. Sering kita guru, mencap murid kita negatif, jika keinginan kita tidak dikerjakan oleh sang murid.

Dulu sebelum saya menjadi guru penggerak, hal tersebut juga sering saya lontarkan kepada murid-murid. Saya terlalu egois mengatakan murid pemalas, tidak memiliki keinginan berusaha mengerjakan tugas-tugas yang saya berikan tanpa mencari tahu penyebab dan latar belakangnya.

Sekarang, setelah saya mengikuti dan mendapatkan pembelajaran dari pendidikan dan pelatihan guru penggerak, saya menyadari, bahwa kita harus mengenali murid-murid, dengan selalu menggali permasalahan yang mereka hadapi, menyebabkan mereka tidak mau mengerjakan tugas yang kita berikan.

Memang benar, pada zaman sekarang ini, kurikulum lebih berpihak kepada murid, sesuai perkembangan zaman yang mereka alami. Kita sebagai guru, dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman, sehingga murid-murid kita merespon, apa yang kita sampaikan.

Saya menghimbau kepada teman-teman sesama guru, marilah kita merobah mainset dan sikap kita kepada murid-murid di tempat kita bertugas. Kenali potensi dan rajinlah menggali penyebab mereka bersikap malas dan mengacuhkan perintah kita. Berikan murid-murid kita kata-kata motivasi dan tanyakan solusi apa yang bisa mereka lakukan jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Kita harus lebih kreatif dan inovatif dari murid-murid kita, sehingga mereka terhipnotis untuk mengerjakan sesuatu, yang kita harapkan kedepannya.