Zusal Risfahni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MAMPU

Kita bisa, jika ada keinginan belajar tinggi. Berhasil atau tidaknya yang kita lakukan bukan urusan kita, namun urusan Allah Subhanahu wata'ala. Proses untuk berhasil itu yang kita perlukan. Saat menjalani proses, perlunya memiliki karakter baik atau akhlakul karimah. Yang penting ada perubahan, sedikit demi sedikit.

Akhlak terpuji pertama yang harus dimiliki dan diamalkan dalam keseharian adalah optimis. Selalulah berpikir positif untuk mampu lebih baik dan lebih baik lagi. "Where there is the will there is a way".

Kedua adalah ikhtiar, yaitu usaha maksimal disertai do'a tak henti-hentinya kepada Sang Pencipta Alam Semesta. Ketiga adalah tawakkal. Serahkan semuanya kepada Allah, hasil yang sudah diperoleh.

Pada umumnya kita berfikir, segala sesuatu yang dikerjakan melihat hasil akhirnya. Kita akan stress jika hasil diutamakan. Ini penting kita ingat-ingat. Hasil tidak akan dikhianati oleh usaha jika proses sudah dilakukan dengan maksimal sebatas kemampuan yang dimilki.

Kita pasti mampu. Namun yang harus dipertanyakan dalam bidang apa kita mampu? Kemampuan memiliki perilaku terpuji, pasti semua kita mampu melakukan dan memilikinya. Karena hal ini tidak ada hubungan dengan kompetensi (kapasitas) yang diberikan Allah sejak lahir, bahkan saat di dalam kandungan. Masalahnya kita tidak mau memulainya. Perilaku terpuji optimis, ikhtiar dan tawakkal belum maksimal kita miliki dan membudaya di dalam diri kita.

Prilaku terpuji selanjutnya untuk dimiliki dan diamalkan adalah disiplin, jujur dan istiqamah. Prilaku ini pasti mampu kita miliki dan amalkan dalam keseharian.

Pertanyaan sekali lagi, apakah kita mau dan mampu memulainya?

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai uswatun hasanah hanya dengan memiliki akhlakul karimah, mampu menjadi pemimpin dunia. Beliau tidak pernah mengenyam bangku sekolah dan memiliki gelar di embel-embel namanya. Namun Beliau mampu menunjukkan kepada kita semua, bagaimana kepemimpinan Beliau.

Jadi, yang mesti kita renungkan untuk kedepannya adalah memiliki dan mengamalkan prilaku terpuji. Tiangnya adalah pembiasaan dalam keseharian. Jangan pikirkan pendapat orang lain. Tempuhlah hidup ini dengan memiliki dan meneladankan prilaku terpuji. Semoga Allah meridhainya.

Semoga tulisan ini bermanfaat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah.Tawakkal dan ihtiar.Luarbiasa Bunda.

13 Mar
Balas

Alhamdulillah Bu ulasan dr Bu bermanfaat sekali&menambah ilmu bgi FitriTrm ksh Bu

13 Mar
Balas

Sama-sama bu Sulistia dan bu Yunita. Semoga kita selalu diberikan taufiq dan hidayah oleh Allah untuk mampu melaksanakannya ya Bu. Aamiin.

15 Mar
Balas



search

New Post