MAKAM DI TENGAH LAUT DEMAK (Hari ke-788)
Sebuah kerajaan Islam di tanah Jawa dahulu, bernama Demak Bintoro. Demak menjadi pusat para wali berkumpul untuk dakwah Islam. Kerajaan Islam Demak Bintoro berpengaruh dalam menguatkan Islam di Nusantara.
Masjid Agung Demak sebelah barat Alun-Alun Demak dibangun bersama-sama oleh para wali, yang selanjutnya Demak dikenal sebagai kota wali.
Ada wali yang dimakamkan di Demak, yaitu Sunan Kalijaga. Lokasinya berada di Kadilangu Demak. Ada makam Syekh Jumadil Kubro dan Raden Patah, lokasinya di lingkungan masjid Agung Demak
Di Demak ada lagi makam Mbah Abdullah Mudzakir, atau Syekh Abdullah Mudzakir. Makam Mbah Mudzakkir unik karena berada di tengah laut. Meski pesisir utara Jawa sebagian tenggelam karena penurunan permukaan tanah dan naiknya permukaan laut, makam Mbah Abdullah Mudzakir aman-aman saja. Makam Syekh Abdullah Mudzakir terapung di Laut Utara Jawa, Demak, Jawa Tengah.
Mbah Mudzakkir dikenal dengan sosoknya yang menguasai ilmu kanuragan. Setelah Mbah Abdullah Mudzakkir wafat, masih meninggalkan tanda karomah. Makamnya berada di sebuah pekarangan sekitar seluas tiga puluh meter persegi yang dikelilingi air laut. Makam itu tidak tenggelam meski air rob.
Mbah Abdullah Mudzakkir seorang ulama yang dicintai masyarakat. Saat beliau masih hidup, dapat mengobati berbagai penyakit tanpa minta imbalan. Beliau juga seorang pejuang yang selalu menentang penjajahan Belanda. Beliau selalu lolos ketika akan ditangkap oleh Belanda.
Pengabdian beliau untuk agama, negara, dan masyarakat itu sangat patut bila Mbah Abdullah Mudzakkir dikenang hingga sekarang.
Berwisata menjelajah dunia untuk mengagungkan kebesaran Allah ta’ala ada dalam Al-Qur’an surah Al-Mulk ayat 15:
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
“Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk: 15).
Surat Ali 'Imran ayat 137:
قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌۙ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ
“Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah (Allah), karena itu berjalanlah kamu ke (segenap penjuru) bumi dan perhatikanlah bagai-mana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS. Ali Imran: 137).
Wallaahu a’lam
Semoga barakah manfaat
Kudus, 27 Februari 2024 (Hari ke-788)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah ta'ala.
Berkah barakah untuk semuanya.
Menginspirasi bunda. Luar biasa
Alhamdulillah Pak Tri, Barakallah, sukses selalu.
Keren bun
Alhamdulillah Bu Sofiawati, Barakallaah.
Mantap
Alhamdulillah Pak Sandi, Barakallah.