ZUYYINAH

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya, itulah mottonya. Lahir di Kudus 9 Januari 1964. Sebagai anak pertama dari delapan bers...

Selengkapnya
Navigasi Web
MUSEUM FATAHILLAH JAKARTA (Hari ke-321)

MUSEUM FATAHILLAH JAKARTA (Hari ke-321)

Sebelum menuju ke acara Temu Nasional Guru Penulis 2022 hari kedua yang berada di Gedung Kemendikbudristek Jakarta, pagi-pagi sekali pukul 05.30-08.00 pada Ahad 13 November 2022, rombongan IPP Jawa Tengah dari hotel Alia Pasar Baru menuju ke Kota Toea Jakarta.

 

Bus Trans Semarang yang membawa rombongan kami baru kali ini datang ke lokasi obyek wisata Kota Toea. Maka, pantaslah kalau belum tahu di mana tempat parkir bus. Pada hal kami sudah berada di depan pintu masuk lokasi wisata. Akhirnya si kernet bus mencari tukang ojek untuk meminta bantuan menunjukkan letak parkir bus. Dengan mengendarai sepeda motornya, si tukang ojek berada di depan bus sambil menunjuk-nunjuk tangan kirinya memberi tanda lurus, belok kanan, belok kiri.

 

Sampailah kami di tempat parkir bus untuk wisata Kota Toea. Ternyata untuk menuju ke lokasi wisata Kota Toea, kami harus berjalan sejauh 200 meteran lagi dari tempat parkir. Seandainya naik bajaj, kita bisa turun di depan gerbang masuk tadi.

 

Sambil foto-foto selama di berjalan menuju lokasi, bisa melupakan rasa capek di kaki yang digunakan untuk berjalan dari Perpusnas RI menuju Taman Monas di hari pertama.

 

Sesampai di lokasi kita melihat bangunan tua peninggalan penjajah Belanda, yang tertata rapi membentuk persegi yang di tengahnya halaman yang sangat luas. Berbagai maam bangunan diantaranya: Museum Fatahillah, Taman Fatahillah,  Museum Seni Rupa dan Keramik, Pos Indonesia, dan Cafe Batavia.

 

Museum Fatahillah bernama resmi Museum Sejarah Jakarta yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat.  Pada masa pemerintahan VOC di Batavia, Museum Sejarah Jakarta mulanya digunakan sebagai gedung Balaikota Batavia.  Bangunan ini didirikan pada 1707 sampai 1712 atas perintah Gubernur Jenderal Joan van Hoorn.

 

Dulunya bangunan ini didirikan untuk dijadikan tempat administrasi pemerintahan Kota Batavia (balai kota). Gedung ini merupakan gedung balai kota kedua yang dibangun pada masa pemerintahan VOC di Batavia. Selain sebagai Balaikota, gedung ini juga berfungsi sebagai Pengadilan, dan Kantor Catatan Sipil.

 

Pada 1620 didirikan pertama kali sebuah balai kota di Batavia di tepi timur Kali Besar.  Bangunan ini bertahan selama enam tahun sebelum akhirnya dibongkar demi melawan serangan dari pasukan Sultan Agung pada 1626. 

 

Pada 1942, masa pendudukan Jepang, gedung ini digunakan sebagai kantor pengumpulan logistik Dai Nippon atau kekaisaran Jepang. Kemudian, setelah Indonesia merdeka, bangunan ini digunakan sebagai Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat, juga digunakan sebagai Kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

 

Tahun 1970, bekas bangunan balai kota Batavia ini ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya. Tanggal 30 Maret 1974, Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, merenovasi ulang gedung tersebut dan diresmikan sebagai Museum Sejarah Jakarta. 

 

Isi Di dalam Museum Sejarah Jakarta dapat ditemui objek-objek seperti: Perjalanan sejarah Jakarta, Hasil penggalian arkeologi di Jakarta, Mebel antik mulai dari abad 17 sampai 19, Replika peninggalan masa Tarumanega dan Pajajaran, Keramik, gerabah, dan batu prasasti. Objek-objek ini dibagi menjadi beberapa ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Tarumanegara, Ruang Sultan Agung, dan Ruang Batavia.

 

Semangat Guru Penulis Indonesia, siap memajukan literasi di sekolah, selalu aktif setiap hari membuat artikel di Mediaguru Indonesia! Kalimat penyemangat untuk diri sendiri:  “Jika orang lain bisa berbagi kebaikan setiap harinya, kenapa kita tidak bisa? Ayolah sobat... tetap siap semangat ya! Wassalam.

 

Wallahu a’lam,

Semoga barakah, manfaat.

 

Kudus, 17 November 2022 (Hari ke-321)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren menewen ulasannya mbakyu... Sayang sekali diriku tak bisa hadir dalam TNGP tahun ini... Semoga suatu masa bisa bersua... Aamiin. Sukses selalu

17 Nov
Balas

Aamiin, semoga do'anya terijabah Yaa Allah Yaa Mujiibassaailiin

18 Nov

Alhamdulillaah, segala puji hanya bagi Allah

17 Nov
Balas

Berkah untuk semuanya

17 Nov

Kenangan yang luar biasa dan motivasi hebat buat penulis semuanya

17 Nov
Balas

Alhamdulillaah Bu Sofiawati, sukses ya Bu

18 Nov

Keren Bun, sangat informatif sekali. Semoga selalu sehat dan sukses. Senang bisa berjumpa dengan dnegan jennegan.

17 Nov
Balas

Alhamdulillaah, Barakallah Bu Anita, sukses ya Bu

18 Nov

Mantap Bun foto dengan meriam si Jagur. Semoga sehat dan sukses selalu.

17 Nov
Balas

Aamiin Yaa Allah, sehat dan sukses ya Bu Nanik

18 Nov



search

New Post