ZUYYINAH

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya, itulah mottonya. Lahir di Kudus 9 Januari 1964. Sebagai anak pertama dari delapan bers...

Selengkapnya
Navigasi Web
NASIHAT UNTUK DIRI SENDIRI (Hari ke-524)

NASIHAT UNTUK DIRI SENDIRI (Hari ke-524)

Sebagai makhluk ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Meskipun telah mengenyam pendidikan yang tinggi, manusia tetap harus mendapatkan dan berusaha memperhatikan nasihat-nasihat kehidupan selama berada di dunia, agar jalan yang ditempuh tergolong jalan yang lurus yaitu jalannya para anbiya’ wal mursalin.

Di dalam kitab Nashaihul Ibad oleh Syeikh Nawawi Al-Bantani, menyatakan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ ، وَثَلَاثٌ مُنْجِيَاتٌ ، وَثَلَاثٌ كَفَّارَاتٌ ، وَثَلَاثٌ دَرَجَاتٌ

Terdapat tiga hal yang menjadi sebab rusaknya manusia (al-muhlikat), tiga hal sebab diselamatkannya manusia (al-munjiyat), tiga hal yang dapat menghapus dosa (al-kifarat), dan tiga hal penyebab memperoleh kedudukan yang tinggi (ad-darajat).

فَأَمَّا الْمُهْلِكَاتُ : فَشُحٌّ مُطَاعٌ ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ .

“Yang merusak manusia antara lain: (1) bakhil yang kelewatan, (2) mengikuti nafsu, dan (3) ujub terhadap diri sendiri.”

وَأَمَّا الْمُنْجِيَاتُ : فَالْعَدْلُ فِي الْغَضَبِ وَالرِّضَا ، وَالْقَصْدُ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى ، وَخَشْيَةُ اللّهِ تَعَالَى فِي السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ

“Yang menyelamatkan manusia antara lain: (1) berkata benar (adil) dalam kondisi marah maupun ridha, (2) bersikap sederhana dalam keadaan miskin maupun kaya, dan (3) takut kepada Allah dalam sepi maupun ramai.”

وَأَمَّا الْكَفَّارَاتُ : فَانْتَظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ ، وَإِسْبَاغُ الْوُضُوْءِ فِي السَّبَرَاتِ ، وَنَقْلُ الْأَقْدَامِ إِلَى الْجَمَاعَاتِ .

“Yang dapat menghapus dosa yaitu: (1) menunggu shalat sesudah melaksanakan shalat, (2) menyempurnakan wudhu di waktu udara sangat dingin, dan (3) melangkahkan kaki menuju shalat berjamaah."

وَ أَمَّا الدَّرَجَاتُ : فَإِطْعَامُ الطَّعَامِ ، وَ إِفْشَاءُ السَّلَامِ ، وَ الصَّلَاةُ بِاللَّيْلِ وَ النَّاسُ نِيَامٌ

“Dan yang dapat meninggikan derajat manusia, yaitu: (1) memberi makan kepada tamu dan orang lapar, (2) membiasakan ucapan salam (ifsya-us salam), dan (3) shalat tahajud di tengah malam saat orang-orang tidur nyenyak

Tiga hal yang dapat merusak diri sendiri yaitu: pertama, sangat kikir. Rezeki yang Allah berikan kepada seseorang, dan orang itu enggan menyisihkan sebagiannya untuk jalan Allah, maka rezeki itu akan mencelakakannya. Kekayaan akan menguntungkannya apabila dipergunakan untuk mencari ridha Allah ta’ala.

Kedua, mengikuti kehendak nafsu. Bagaimanakah jika nafsu memperbudak diri kita? Apa saja perintah nafsu yang sering muncul? Sebagian besar perintah nafsu adalah merugikan kita. Hidup kita akan rusak jika menuruti keinginan nafsu. Fakta membuktikan bahwa nafsu menawarkan kesenangan sesaat dan memberi penyesalan selama-lamanya. Nikmat hanya sebentar dan penderitaan yang berkepanjangan.

Ketiga, ujub terhadap diri sendiri. Memandang dirinya sempurna dengan melupakan kesempurnaan Allah. Sangat tidak pantas seseorang yang mengaku dirinya lemah di hadapan Allah, namun ia sombong di hadapan sesamanya.

Tiga hal yang dapat menyelamatkan manusia yaitu: Pertama, takut kepada Allah, secara rahasia atau terang-terangan. Setiap manusia mempunyai rasa takut. Dari rasa takut itulah manusia akan menuruti apa saja guna menghilangkan rasa takut. Kepada siapa kita harus takut? Cukuplah takut itu kita pancangkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Kita yakin bahwa apapun yang Allah perintahkan maka keuntungannya adalah untuk diri kita sendiri.

Kedua, sederhana dalam kehidupan baik di saat fakir maupun kaya. Maksudnya adalah bersikap wajar-wajar saja di dalam setiap situasi. Orang fakir yang tidak sederhana maka ia akan bersikap meminta-minta. Orang kaya yang tidak sederhana maka ia akan memakai perhiasan yang mencolok dan apapun dia pakai dimana hal itu dapat melukai perasaan hati si miskin.

Kesederhanaan adalah sebuah pilihan. Keputusan untuk memilih kehidupan yang benar-benar berarti. Jika ada sesuatu yang kurang apalagi tidak berarti lebih baik kita tinggalkan. Orang yang mampu tampil sederhana itu adalah orang yang cerdas. Ia hanya melakukan sesuatu yang penting-penting saja. Allah ta’ala berfirman:

وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ ٱلْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَّحْسُورًا

“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. (QS. Al-Isra’: 29).

Ketiga, adil di saat senang atau marah. Ekspresi senang dan marah merupakan ekspresi yang mudah meletup-letup. Bagi orang adil, sikap senang ditunjukkan dengan rendah hati, dan marah ditunjukannya dengan kesabaran. Jika kita melakukan hal demikian maka hidup kita akan selamat.

Tiga hal yang dapat meninggikan derajat manusia, yaitu: Pertama, membiasakan ucapan salam (ifsya-us salam). Mengucapkan salam merupakan sikap yang sangat mulia. Ucapan salam: “assalamu ‘alaikum” (semoga Allah memberikan keselamatan untukmu). Banyak manfaat ucapan salam, diantaranya: mengerjakan perintah Allah, sunah Nabi, terjalin silaturahmi dan persaudaraan, salam sama dengan sedekah, dan mendoakan orang lain sehingga orang lain pun mendoakan kita.

Kedua, memberi makan kepada tamu dan orang lapar. Kita dianjurkan untuk menghormati tamu. Alangkah baiknya jika kita menyisihkan sebagian dari rezeki untuk menghormati tamu. Alokasikan dana untuk setiap penyambutan tamu. Memberi makan kepada orang lapar merupakan amalan yang utama. Siapa yang menolong maka ia akan ditolong.

Ketiga, shalat tahajud di tengah malam saat orang-orang tidur nyenyak. Kita rindu bertemu Allah. Kita kangen curhat kepada-Nya, berbisik-bisik (munajat) kepada-Nya. Kita ingin menyampaikan sejuntai permohonan kepada-Nya.

Sering kita mengeluh dengan hiruk pikuk orang-orang sehingga tidak bisa khusyu bermunajat kepada-Nya. Saat dini hari merupakan waktu yang sangat bagus untuk bermunajat, mengerjakan shalat tahajud, membaca dan menghayati Al-Qur’an.

Tiga hal yang dapat menghapus dosa yaitu: Pertama, menyempurnakan wudhu di waktu udara sangat dingin. Saat udara dingin, rasanya berat sekali kita mau mengambil air wudhu. Namun setelahnya kita tahu keutamaan wudhu maka kita tetap melaksanakan wudhu.

Kedua, melangkahkan kaki menuju shalat berjamaah. Jangan enggan shalat berjamaah, sebab shalat berjamaah akan menggugurkan dosa kita sebagaimana bergugurannya daun-daun di musim kering.

Ketiga, menunggu shalat sesudah melaksanakan shalat. Bagi orang cerdas, shalat merupakan amalan yang sangat tinggi. Banyak hikmah yang dapat diperoleh melalui shalat. Oleh sebab itu, setelahnya menyelesaikan shalat maka ia pun menunggu kedatangan waktu shalat berikutnya.

Wallahu a’lam,

Semoga barakah, manfaat.

Bulungkulon, 8 Juni 2023 (Hari ke-524)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih banyak ulasan dan pencerahannya Mbak. Sukses selalu

08 Jun
Balas

Alhamdulillah, Barakallah Dik. Sehat sekeluarga dan sukses selalu ya.

08 Jun

Alhamdulillaah, segala puji hanya bagi Allah Ta'ala

08 Jun
Balas

Berkah barakah semuanya

08 Jun

Terimakasih atas pencerahannya

08 Jun
Balas

Alhamdulillah Pak Bensetia. Barakallaah

08 Jun

Mantap ulasannya Bu. Sangat bermanfaat. Salam sukses selalu!

09 Jun
Balas

Alhamdulillah, Barakallah Bu Sakdiyah. Aamiin Yaa Allah.

09 Jun



search

New Post