Kabupaten Pangandaran Jawa Barat dan wisata baharinya sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Pangandaran sudah dikenal sebagai salah satu objek wisata pantai. Potret kondisi pantai di wilayah Pangandaran ikut terabadikan di arsip-arsip milik Belanda.

Pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, Pangandaran terkenal sebagai salah satu wilayah penghasil kopra, selain sebagai salah satu pusat wisata bahari.

Pantai Batuhiu terletak 22 kilometer dari bundaran Ikan Marlin yang berdekatan dengan kawasan wisata Pantai Pangandaran. Dari pantai Pangandaran, menuju pantai Batuhiu bisa ditempuh lewat jalur darat dengan durasi perjalanan 35 menit. Perjalanan bisa dipersingkat hanya 10 menit dari Pantai Barat Pangandaran melalui jalur lintas pantai.

Pengunjung bisa datang ke pantai Batuhiu dengan menumpang angkutan umum dari Terminal Pangandaran, kemudian berbelok ke sebelah kiri di Jalan Raya Cijulang yang ditandai dengan gapura Batu Hiu yang ikonik. Wisatawan masuk melalui mulut patung hiu untuk menuju ke atas karang Tanah Lot Jabar.

Pantai Batu Hiu Pangandaran dijuluki sebagai Tanah Lot-nya Jawa Barat. Pantai ini memang memiliki batu karang dengan posisi menjorok ke lautan yang mengingatkan akan Tanah Lot di Pulau Dewata Bali.

Batu karangnya terbilang tinggi. Dari area tepi pantai, batu karang ini tampak seperti tebing terjal yang menjulang. Dengan lekukannya yang menawan nan eksotis, batu karang ini dijadikan spot foto oleh para pengunjung.

Penamaan Batuhiu berasal dari karang yang menyerupai ikan hiu. Karena proses abrasi batu karang itu mulai terkikis oleh ombak Pantai Selatan, bahkan hampir tidak nampak lagi. Kondisi Pantai Batuhiu saat ini hanya terlihat bukit Batuhiu yang menjorok ke pantai.

Pantai Pangandaran Batu Hiu merupakan bagian dari wisata Pantai Selatan yang terkenal ombaknya tinggi. Maka, berenang dilarang. Pantai Batu Hiu menyuguhkan keindahan laut lepas Samudra Hindia.

Untuk naik ke atas bukit, bisa masuk melalui gerbang mulut hiu atau menaiki tangga yang sudah tersedia. Pengunjung bisa melihat perpaduan deburan ombak yang menerjang sisi-sisi tebing dengan birunya langit yang mencerminkan keindahan laut di bawahnya.

Wallaahu a’lam

Semoga barakah manfaat

Kudus, 29 April 2024 (Hari ke-850)