Rismalasari

Penulis bernama lengkap HjRismalasariSPdMM yang dilahirkan di Bandung adalah seorang Kepala Sekolah Penggerak angkatan 1 yang saat ini bertugas di SMP Nege

Selengkapnya
Navigasi Web
Makna  Idul Adha dan Kepedulian Sosial  (1250)
Koleksi

Makna Idul Adha dan Kepedulian Sosial (1250)

Makna Idul Adha dan Kepedulian Sosial  

Oleh Rismalasari 

 

      Idul Adha bukan hanya tentang ibadah kurban dan mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim AS. Lebih dari itu, Idul Adha adalah momentum besar yang menggugah kesadaran kolektif umat Islam untuk menguatkan nilai kepedulian sosial dan semangat berbagi antarsesama. Di Indonesia, negeri yang kaya akan keragaman budaya dan sosial, makna ini menemukan ruang yang luas dan hidup dalam praktik sehari-hari masyarakat.

 

   Setiap tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia memperingati Idul Adha dengan melaksanakan salat ied dan menyembelih hewan kurban. Namun yang tak kalah penting adalah pesan moral yang menyertainya: tentang ketulusan memberi, keikhlasan berkurban, dan kepedulian terhadap sesama, terutama mereka yang hidup dalam keterbatasan.

 

Indonesia, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, memperlihatkan wajah kepedulian sosial yang nyata setiap kali Idul Adha tiba. Gotong royong saat penyembelihan hewan kurban, pembagian daging ke pelosok kampung, hingga keterlibatan berbagai lapisan masyarakat—dari warga biasa hingga tokoh publik—semuanya menggambarkan semangat kebersamaan yang khas.

 

Kegiatan kurban menjadi ajang membangun solidaritas. Daging yang dibagikan tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menyampaikan pesan: “Kita satu keluarga besar.” Di tengah berbagai tantangan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan ekonomi, semangat berbagi ini menjadi bentuk nyata dari empati dan cinta kasih yang menjadi akar budaya bangsa.

 

Tak hanya itu, budaya berbagi di Indonesia sudah lama menjadi tradisi, bahkan sebelum konsep "social sharing" menjadi tren global. Tradisi kenduri, gotong royong, dan sedekah kampung adalah bukti bahwa masyarakat Indonesia secara kultural telah menjunjung tinggi nilai solidaritas. Idul Adha lalu menjadi puncak momentum untuk menyatukan nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal tersebut dalam satu tindakan nyata.

 

Di zaman modern seperti sekarang, makna Idul Adha juga bisa diterjemahkan lebih luas: berbagi tidak selalu berupa daging atau harta. Bisa dalam bentuk perhatian, waktu, tenaga, bahkan ilmu. Kepedulian sosial juga tak melulu bersifat simbolik, tetapi dapat diwujudkan dalam aksi nyata—seperti membantu tetangga yang kesulitan, menjadi relawan di tempat ibadah, atau mendukung komunitas lokal yang bergerak di bidang sosial.

 

Idul Adha mengingatkan kita bahwa keberagaman sosial di Indonesia bukanlah hambatan, melainkan kekayaan yang harus dirawat dengan semangat saling peduli. Saat kita berbagi, kita tidak sekadar memberi materi, tetapi juga menumbuhkan harapan, membangun kepercayaan, dan memperkuat ikatan sosial.

 

Maka, mari jadikan Idul Adha bukan hanya sebagai seremoni tahunan, melainkan sebagai titik tolak untuk memperkuat kepedulian sosial dan menumbuhkan kembali budaya berbagi yang menjadi warisan luhur bangsa Indonesia. Karena pada akhirnya, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih admin

06 Jun
Balas

Selamat merayakan Idul Adha Bunda, salam silaturahmi dari Jember

06 Jun
Balas



search

New Post