Rismalasari

Penulis bernama lengkap HjRismalasariSPdMM yang dilahirkan di Bandung adalah seorang Kepala Sekolah Penggerak angkatan 1 yang saat ini bertugas di SMP Nege

Selengkapnya
Navigasi Web
Memperingati Hari  Jadi Bogor ke-543 (1247)
Koleksi

Memperingati Hari Jadi Bogor ke-543 (1247)

Semarak Hari Jadi Bogor ke-543: Meriah di Cibungbulang, Merakyat dalam Kebersamaan

Oleh Rismalasari 

 

   Kabupaten Bogor kembali bersolek dalam semangat kebersamaan dan budaya pada peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 tahun ini. Tak hanya menjadi momen seremonial tahunan, HJB kali ini terasa lebih dekat dengan rakyat, terutama di Kecamatan Cibungbulang yang menjadi salah satu pusat kegiatan perayaan.

 

   Sejak pagi buta, suasana di Cibungbulang sudah mulai terasa berbeda. Warga dari berbagai desa berdatangan dengan pakaian adat Sunda, bendera-bendera kecil berwarna hijau dan kuning—warna khas Kabupaten Bogor—berkibar di sepanjang jalan. Di lapangan kecamatan, upacara peringatan dimulai dengan khidmat. Para pelajar, tokoh masyarakat, aparatur desa, dan pejabat daerah hadir menyaksikan pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lagu kebangsaan dan Mars Bogor.

 

   Yang membuat upacara semakin istimewa adalah penampilan seni kulinerl khas Bogor, seperti suomay , bakso. Cendol  yang dibuatkan oleh generasi muda setempat. Tak hanya menambah kemeriahan, ini juga menjadi penegas bahwa warisan budaya masih dijaga dan ditumbuhkan oleh anak-anak muda Cibungbulang.

 

    Namun, yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat adalah **pasar makanan tradisional gratis** yang dibuka setelah upacara. Di area pasar tiban (pasar sementara) yang dibuat di lapangan terbuka, warga bisa mengambil kebutuhan pokok seperti beras, sayuran, telur, dan kebutuhan rumah tangga lainnya secara gratis. Panitia menyediakan ratusan kupon yang sebelumnya telah dibagikan ke warga kurang mampu, lansia, dan keluarga prasejahtera.

 

   Kehadiran pasar gratis ini membuat suasana semakin hangat dan meriah. Warga terlihat antusias, bahkan banyak yang datang dari desa-desa sekitar meski harus berjalan kaki cukup jauh. Tidak ada kericuhan, semua tertib dan saling mendahulukan yang membutuhkan. Kebersamaan dan gotong royong terasa hidup dalam suasana pasar itu—sebuah cerminan nyata dari filosofi "Bogor Berkeadaban".

 

     Seorang ibu guru Ibu Santi (40), mengaku sangat bersyukur bisa ikut merasakan manfaat dari pasar gratis ini. “Jarang-jarang ada acara kayak gini. Selain bisa nonton pertunjukan, saya bisa bawa pulang makanan dan minuman. Terima kasih buat panitia dan pemerintah,” tuturnya dengan senyum sumringah.

 

    Hari Jadi Bogor ke-543 bukan sekadar angka yang menunjukkan usia panjang sebuah daerah. Di KabupatenBogor, perayaan ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah dan masyarakat bisa berjalan berdampingan, merayakan identitas, dan saling memperkuat. Melalui kegiatan yang membumi—dari upacara yang sakral hingga pasar yang merakyat—Bogor menunjukkan bahwa usia tua bukan penghalang untuk terus menjadi muda dalam semangat dan pelayanan.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bogor seksin keren donk

03 Jun
Balas



search

New Post